SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO – Jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Sukoharjo selama kurun waktu 2020-2022 sebanyak 1.448 orang. Dari angka tersebut, pasien positif yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid sebanyak 1.066 orang sedangkan pasien tanpa komorbid sebanyak 382 orang.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (17/3/2022), masih ada pasien positif Covid-19 meninggal dunia setiap hari di Sukoharjo. Kendati jumlahnya tak sebanyak saat lonjakan kasus Covid-19 pada Juni-Juli 2021, namun hampir setiap hari ada pasien positif meninggal dunia. Sebagian besar dari mereka memiliki penyakit penyerta.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, mengatakan kelompok masyarakat komorbid sangat berisiko tinggi terpapar Covid-19. Jika mereka terinfeksi Covid-19 bisa mengakibatkan gejala parah hingga kematian.

Baca juga: Prokes Ketat! Imunisasi Anak di Baki Sukoharjo Lancar Saat Pandemi

“Ada beragam penyakit penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung hingga gagal ginjal. Mereka lebih rentan terpapar Covid-19,” kata dia, kepada wartawan, Kamis.

Transmisi Penularan

Dia menambahkan para pasien positif dengan gejala bakal menjalani rawat inap di sembilan rumah sakit rujukan Covid-19. Mereka dirawat secara intensif oleh petugas medis sampai dinyatakan sembuh. Selain itu, pencegahan transmisi penularan Covid-19 diprioritaskan untuk kelompok masyarakat berisiko tinggi seperti anak-anak dan lanjut usia (lansia) lantaran imunitas tubuhnya cenderung lemah.

Setiap rumah sakit rujukan Covid-19 memiliki fasilitas serta sarana dan prasarana (sarpras) untuk menunjang penanganan pasien positif. Pasien positif yang dirawat intensif di rumah sakit bakal menjalani terapi suportif dini dan pencegahan komplikasi.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis II untuk Anak Sukoharjo Lampaui 79%

“Salah satu upaya untuk menekan angka kematian adalah meningkatkan manajemen penanganan pasien positif dengan gejala yang dirawat di rumah sakit. Butuh terapi khusus agar imunitas tubuh pasien positif meningkat secara perlahan-lahan,” papar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo itu menyampaikan kunci utama memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah menjalankan protokol kesehatan secara ketat dengan memberdayakan masyarakat. Kepercayaan publik dibangun terhadap kesiapsiagaan dan respon pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Sehingga masyarakat mengikuti anjuran pemerintah secara sukarela di wilayahnya masing-masing. “Penguatan tracing dan testing terhadap kontak erat pasien positif di masing-masing wilayah. Selain itu, akselerasi percepatan vaksinasi terutama booster digenjot untuk meningkatkan imunitas tubuh masyarakat,” kata dia.

Baca juga: Tak Mau Kecolongan, Satgas Covid-19 Sukoharjo Awasi Ketat PTM Terbatas

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya