SOLOPOS.COM - Warga bersama aparat polisi dan TNI memeriksa tubuh dua santri yang meninggal dunia akibat tenggelam di Waduk Kedung Ombo, tepatnya di Dukuh/Desa Pendem, Sumberlawang, Sragen, Sabtu (5/6/2021) malam. (Istimewa/Polsek Sumberlawang)

Solopos.com, SRAGEN Dua santri Pondok Pesantren (Ponpes) Daarus Salaf Al Islami Sumberlawang, Sragen, yang ditemukan meninggal dunia karena tenggelam di Waduk Kedung Ombo (WKO) pada Sabtu (5/6/2021) malam, menyisakan luka mendalam bagi Salim Pali, 42, ayah kedua pasangan kakak adik itu.

Demi memberikan bekal ilmu agama, Salim Pali yang berasal dari Ambon sengaja mendaftarkan kedua anaknya Abdurrohman, 11, dan Zakariyya Ubaidurrohman, 8, sebagai santri Ponpes Daarus Salaf Al Islami yang berlokasi di Dukuh/Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Ia lalu mengontrak sebuah rumah yang berlokasi tak jauh dari ponpes demi mendekatkan diri dengan kedua buah hati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lazimnya bocah seumurannya, dua bocah itu suka bermain sepeda hingga menjelajah pelosok desa. Kedua bocah itu sempat berpamitan bermain sepeda kepada Salim Pali sekitar pukul 15.30 WIB. Tidak disangka, itu adalah perbincangan terakhir dengan kedua anaknya. Dia tidak tahu bila kedua anaknya bermaksud bermain di sekitar Waduk Kedung Ombo (WKO) Sragen. Karena tak kunjung pulang, sekitar pukul 17.00 WIB, Salim Pali mencari keberadaan anaknya.

Baca juga: Sejarah Kelam Waduk Kedung Ombo hingga Jadi Tempat Wisata

Bersama warga sekitar Salim Pali sempat mencari kedua anaknya di rumah tetangga, teman main, masjid hingga sungai. Setelah 2,5 jam dicari, ada petunjuk yang menyebutkan kedua bocah itu sempat bermain di sekitar WKO. Sekitar pukul 19.30 WIB atau selepas Isya, warga menemukan sepeda angin, sandal jepit dan pakaian milik kedua bocah itu.

“Memang ada warga yang sempat melihat dua anak itu memasuki hutan jati dan ladang menuju utara Kedung Uter [bagian dari WKO]. Tapi, tidak ada saksi mata yang melihat keduanya bermain di sekitar waduk,” jelas Sekretaris Desa Pendem, Joko Marwanto, kepada Solopos.com, Minggu (6/6/2021).

Baca juga: Ngeri! Dampak Tsunami Wonogiri Berpotensi Seperti Tsunami Aceh 2004

Benar saja, setelah warga menyelami waduk, kedua jasad kakak adik itu ditemukan di kedalaman sekitar 3 meter. “Informasinya si kakak sudah bisa berenang. Mungkin ia ikut tenggelam waktu hendak menolong sang adik yang jatuh ke waduk. Tapi, tidak ada yang tahu pasti bagaimana kronologi tenggelamnya dua bocah itu karena tidak ada saksi mata,” papar Joko.

Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar Nur Ikhsanuddin, menegaskan tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh kedua kakak adik itu setelah diperiksa tim Inafis Polres Sragen dan tim medis dari puskesmas setempat. Polisi menyimpulkan kedua kakak adik itu meninggal dunia murni karena tenggelam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya