SOLOPOS.COM - Ilustrasi Silat (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLOPolresta Solo mengimbau anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan IKSPI Kera Sakti di Kota Bengawan untuk menahan diri dan tidak mengerahkan massa menyusul perselisihan yang berujung nyaris bentrok di Andong, Boyolali, Selasa (10/5/2022) lalu.

Kasubsie PIDM Humas Polresta Solo, Ipda Iswan Tri Wahudiono, mengatakan hal tersebut saat dihubungi Solopos.com, Kamis (12/5/2022). “Diimbau untuk seluruh anggota PSHT Kota Solo agar menahan diri agar tidak ke Ngandong dan sekitarnya,” ujarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lebih lanjut, Iswan menyebut apabila nantinya ada pengerahan massa dan pelanggaran hukum, kepolisian akan menindak tegas. “Apabila ada pelanggaran hukum, akan ditangani oleh Polres Boyolali. Kami mengimbau agar tidak ada mobilisasi massa ke Boyolali dan agar bisa menahan diri,” imbuhnya.

Sebelumnya, menyusul peristiwa nyaris bentrok antara dua perguruan silat yakni PSHT dengan Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti di Boyolali, sejumlah pengurus PSHT Solo juga sudah mengeluarkan pernyataan.

Mereka mengimbau kepada warga PSHT di Solo agar tidak terprovokasi dengan kejadian di Andong, Boyolali, yang dipicu kabar hoaks. Mereka meminta warga PSHT tetap tenang dan tidak melakukan pengerahan massa ke Boyolali.

Baca Juga: 2 Kelompok Perguruan Nyaris Bentrok di Boyolali, Ini Kata PSHT Solo

Para warga anggota PSHT diminta percaya dan menyerahkan penyelesaian masalah itu ke aparat kepolisian. Sementara itu, Ketua PSHT Kota Solo Devi Rachyuanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (12/5/2022)., menyebut masalah di Boyolali sudah selesai dan berujung damai.

Dipicu Informasi Hoaks

“Sudah selesai, kami sudah berdamai juga, jadi tidak ada masalah lagi,” ujarnya singkat. Mengenai kronologi, Devi mengaku tidak tahu. Begitu juga dengan penyebab peristiwa tersebut. “Untuk penyebabnya saya kurang tahu,” ujarnya.

Sebagaimana diinformasikan, dua perguruan silat nyaris bentrok di Andong, Boyolali, Selasa (10/5/2022). Peristiwa itu dipicu informasi hoaks bahwa satu orang anggota salah satu perguruan silat meninggal karena dianiaya anggota perguruan silat lainnya. Beruntung ketegangan bisa diredam oleh aparat berwajib dan elemen lain sehingga dua kelompok itu tak saling bertemu.

Baca Juga: Gegara Hoaks, 2 Kelompok Perguruan Silat Nyaris Bentrok di Boyolali

Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, kepada wartawan di Mapolres Boyolali, Rabu (11/5/2022), mengungkapkan Polres Boyolali telah menetralisasi isu hoaks itu. Aparat Polres Boyolali sudah bertemu orang yang disangka telah meninggal dunia karena dianiaya kelompok perguruan silat lain.

“Ternyata [orangnya] masih hidup,” kata Asep. Dia memastikan orang yang dikabarkan meninggal karena dianiaya itu dalam keadaan sehat dan tidak kekurangan suatu apa pun.

Menurut Kapolres, konflik antarkelompok tak sampai terjadi di Andong Boyolali. “Masalah kejadian kesalahpahaman semalam, beruntung tidak terjadi konflik antarkelompok karena upaya kami bersama Kodim Boyolali dan elemen lain untuk melakukan pencegahan, imbauan, dan penyekatan sehingga dua kelompok masyarakat tidak bertemu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya