SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, CILACAP — Dua nelayan asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dilaporkan hilang akibat perahu yang mereka tumpangi dihantam gelombang. “Berdasarkan informasi yang kami terima, peristiwa itu terjadi di Pantai Lengkong, sekitar pukul 12.15 WIB,” kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (16/9/2019).

Perahu dengan nama Setia Maju Putra yang ditumpangi tiga orang nelayan baru pulang dari mencari ikan di laut. Akan tetapi sesampainya di Pantai Lengkong untuk mendarat, tiba-tiba perahu yang mereka tumpangi dihantam gelombang hingga akhirnya terbalik. “Akibat kejadian tersebut, satu orang dinyatakan selamat. Sedangkan dua nelayan lainnya dilaporkan hilang dan sampai saat ini masih dalam pencarian. Namun untuk identitas korban selamat, kami belum mendapatkan datanya,” katanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan dua nelayan yang dilaporkan hilang adalah Seno, 28, warga Jl. Tupai, RT 003/RW 014, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, dan Maryono, 40, warga Desa Brebeg RT 004/RW 006, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap.

Terkait dengan kejadian tersebut, Mulwahyono mengatakan pihaknya segera memberangkatkan satu regu Basarnas Pos SAR Cilacap ke lokasi kejadian untuk menggelar operasi pencarian dan pertolongan bersama potensi SAR lainnya.

Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi pada tanggal 14-17 September 2019. BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.

“Gelombang tinggi tersebut dipicu oleh keberadaan pusat tekanan rendah 998 hPa di Samudra Pasifik timur Filipina,” katanya di Cilacap, Jateng, Sabtu (14/9).

Selain itu, kata dia, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator umumnya bertiup dari arah timur-tenggara dengan kecepatan 4-25 knot. Menurut dia, interaksi antara pusat tekanan rendah dan pola angin tersebut berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jateng-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jateng-DIY.

“Oleh karena itu, kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga tanggal 17 September 2019, pukul 07.00 WIB. Dalam hal ini, tinggi gelombang maksimum di wilayah perairan selatan Jateng-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jateng-DIY diprakirakan mencapai kisauran 4-6 meter,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya