2 Motor Saling Senggolan di Bantul, 1 Siswa SMP Meninggal & 2 Orang Luka-Luka

Solopos.com, BANTUL — Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar SMP terjadi di simpang empat Daleman, Gadingharjo, Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (1/2/2023) sekitar pukul 15.30 WIB. Seorang siswa SMP meninggal dunia dalam kecelakaan itu.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana, mengatakan satu siswa yang meninggal dunia itu berinisial ZMI, warga KAlurahan Gilangharjo, Kapanewon Sanden, Bantul.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kecelakaan lalu lintas itu bermula ketika pengendara Honda Vario berpelat nomor AB 5662 XB melaju dari arah timur ke barat. Pada saat bersamaan, pengendara Honda Vario putih berpelat nomor AB 4773 TJ melaju dari arah utara ke selatan.

“Akibat jarak keduanya yang terlalu dekat, maka kedua kendaraan tersebut saling menyenggol dan terjadi kecelakaan lalu lintas,” kata dia, Kamis (2/2/2023).

Dalam kecelakaan ini, ZMI, pengendara Honda Vario berpelat nomor AB 5662 XB, yang masih pelajar SMP meninggal dunia seusai dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Bantul. Sedangkan pengendara dan penumpang Vario berpelat nomor AB 4773 TJ beriniail NYH, 14, dan N, 15, mengalami luka-luka.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bantul, Isdarmoko, menegaskan bahwa pelajar SMP sebenarnya tidak diperbolehkan membawa kendaraan bermotor.

“Karena usia mereka sangat-sangat dini. Tidak mungkin dia punya SIM juga kan,” kata Isdarmoko ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (2/2/2023).

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Prasarana Transportasi Dishub Bantul, Suyamto, mengatakan guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalanan yang kerap menimpa usia produktif atau pelajar maka jawatannya akan menyediakan bus sekolah.

“Kami memang punya rencana pengadaan bus sekolah. Ini masih kami kaji. Nah, kami belum tahu nanti siapa yang bisa mengadakan bus itu. Hal ini kami lakukan soalnya angka laka lantas di Bantul tergolong tinggi. Korbannya itu kebanyakan usia produktif atau pelajar,” kata Suyamto ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (2/2/2023).