Solopos.com, BOYOLALI -- Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali saat ini kekurangan armada pemadam kebakaran atau damkar.
Akibatnya, upaya pemadaman kebakaran khususnya di daerah-daerah plosok belum optimal. Dari lima mobil damkar yang ada, hanya tiga di antaranya yang bisa difungsikan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran Satpol PP Boyolali, Dono Rumekso, mengatakan pemadam kebakaran mengalami kendala dalam menghadapi ancaman kebakaran yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Dua mobil damkar tidak bisa dioperasikan karena rusak.
“Jumlah tersebut tidak ideal dibandingkan luas wilayah cakupan penanganan kebakaran yang tergolong luas, di Kabupaten Boyolali. Hanya ada tiga damkar untuk mengover wilayah Boyolali,” ujarnya saat ditemui
Dono mengaku kesulitan saat menerima laporan kebakaran pada waktu bersamaan. Misalnya pada saat menerima panggilan seperti kasus kebakaran lahan di Jalan Boyolali–Cepogo sertadi Desa Susiloharjo, Siswodipuran, Boyolali, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan petugas damkar harus memilih kejadian yang lebih prioritas. “Kami sebenarnya mengalami kendala, petugas harus bekerja ektra dan memilih kasus kebakaran yang harus segera diselamatkan,” ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya tidak pernah mendapatkan laporan palsu musibah kebakaran. Petugas damkar memiliki alat pedeteksi seperti Global Positioning System (GPS). Alat itu bisa digunakan untuk mengetahui titik api dan lokasi kebakaran yang sesungguhnya.
“Alhamdulilah untuk laporan palsu kami belum pernah mendapatkan. Laporan palsu musibah kebakaran bisa menghambat kinerja petugas pemadaman sehingga dapat dikenakan kasus pidana,” kata dia.