Solopos.com, JAKARTA — Enam jenazah laskar Front Pembela Islam yang tewas setelah menjadi sasaran timah panas polisi, Selasa (8/12/2020), dibaskan untuk diambil keluarga masing-masing. Dua anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon dan Muhammad Syafi'I, terlibat dalam pembebasan jenazah laskar FPI itu sejak Selasa sore.
Hari sudah berubah gelap tatkala jenazah yang sudah lebih dari 30 jam ditahan di RS Polri Kramatjati dengan dalih autopsi. Autopsi itu sebagaimana disampaikan pihak keluarga dalam channel You Tube Fadli Zon, tidak dimintakan izin terlebih dulu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Begitu bebas diambil pihak keluarga, keenam jenazah laskar FPI yang menurut Polri tewas dalam baku tembak dengan aparatnya itu tiba di Markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat. Keenam laskat pengawal Muhammad Rizieq Syihab itu diakui Polri ditembak anggotanya dalam baku tembak di Km. 50 Tol Jakarta-Cikampek, kawasan Karawang, Jawa Barat, Senin (7/12/2020) dini hari.
Fengsui Bilang Posisi Barang di Toko Pengaruhi Penjualan
Pernyataan Polri itu memicu polemik karena FPI mengaku tidak membekali anggota dengan senjata. Sejumlah pihak juga secara terang-terangan memaparkan kejanggalan dalam peristiwa tersebut. Sementara itu, Polda Metro Jaya mengancam memidanakan pihak yang menyebarkan berita bohong atau hoaks bahwa laskar FPI pengawal Rizieq Shihab itu tidak membawa senjata api.
Kantor Berita Antara, menjelang tengah malam, melansir ambulans pertama pembawa jenazah para anggota FPI tiba sekitar pukul 20.45 WIB. Sedangkan, ambulans terakhir tiba sekitar pukul 22.49 WIB.
Dimakamkan di Megamendung
Ambulans pertama pembawa jenazah laskar FPI yang datang itu membawa jasad Andi Oktiawan, 33. Ambulans kedua membawa Faiz Ahmad Syukur, 22. Ambulans ketiga membawa Ahmad Sofiyan alias Ambon, 26. Ambulans keempat membawa Muhammad Suci Khadavi, 21. Ambulans kelima membawa jenazah Lutfi Hakim, 25, dan ambulans keenam membawa jenazah Muhammad Reza, 20.
Bit-To UP10TION Positif Covid-19, Artis K-Pop Ketir-Ketir
Kuasa Hukum FPI Rinaldi Putra mengatakan enam jenazah tersebut selanjutnya dimakamkan di Megamendung, Jawa Barat. Namun, apabila pihak keluarga ingin memakamkan di pemakaman keluarga, maka tak menjadi masalah. "Akan tetapi, apabila seandainya dari pihak keluarga mau memakamkan di sekitar area rumah, tidak apa-apa dan boleh dimakamkan di area rumah dari keluarga," ujar Rinaldi.
Kedatangan keenam ambulans tersebut disambut ratusan orang anggota dan simpatisan FPI. Mereka memadati area di depan Jl. Petamburan III, yakni di Jl. K.S. Tubun. "Allahu akbar," teriak massa tersebut, menyambut kedatangan ambulans yang membawa para jenazah.
Pekikan takbir terus menggema sambil mengiringi ambulans menuju markas FPI.