SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video pernyataan Ketua Ranting PSHT Serengan, Dimas, terkait peristiwa dua perguruan silat nyaris bentrok di Andong Boyolali. (Instagram @polrestasurakarta)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Solo mengeluarkan pernyataan terkait perselisihan antara PSHT dan Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti di Andong, Boyolali, Selasa (10/5/2022).

Mereka mengimbau para anggota PSHT di Kota Bengawan untuk tidak terprovokasi dengan kejadian yang dipicu informasi hoaks tersebut. Seperti disampaikan Dimas, Ketua Ranting PSHT Parluh 16 Serengan, dalam video yang diunggah akun Instagram @polrestasurakarta, Kamis (12/5/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya Dimas Ketua Ranting PSHT Serengan Cabang Solo, mengimbau kepada saudara-saudaraku semua yang ada di wilayah Serengan, Solo, untuk tidak terprovokasi dan tidak bergerak ke Boyolali demi menjaga kamtibmas di wilayah Solo, dan kita percaya bahwa masalah ini sudah ditangani pihak keplisian. Kita percaya juga bahwa masalah ini akan selesai,” jelasnya.

Imbauan yang sama juga disampaikan Junianto, Ketua Ranting PSHT Parluh 17 Serengan dalam rekaman video yang juga diunggah akun Instagram @polrestasurakarta, Kamis.

“Saya Junianto, Ketua Ranting PSHT Serengan, mengimbau dulur-dulur ranting Serengan untuk tetap di rumah. Jangan ada pergerakan untuk kejadian di wilayah Andong, Boyolali. Tetap tenang, percayakan kepada kepolisian wilayah Andong, Boyolali,” katanya.

Baca Juga: Gegara Hoaks, 2 Kelompok Perguruan Silat Nyaris Bentrok di Boyolali

Sementara itu, Ketua PSHT Kota Solo Devi Rachyuanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (12/5/2022), menyebut bentrok di Andong, Boyolali, Selasa (10/5/2022), sudah selesai dan berujung damai. “Sudah selesai, kami sudah berdamai juga, jadi tidak ada masalah lagi,” ujarnya singkat.

Mengenai kronologi kejadian tersebut, Devi mengaku tidak tahu. Begitu juga mengenai penyebab peristiwa tersebut. “Untuk penyebabnya saya kurang tahu,” katanya.

Diredam Aparat

Sebagai informasi, dua kelompok perguruan silat, PSHT dan IKSPI Kera Sakti nyaris bentrok di wilayah Andong, Boyolali, Selasa (10/5/2022) malam. Beruntung, ketegangan tersebut bisa diredam aparat berwajib dan elemen lain sehingga dua kelompok itu tak saling bertemu.

Baca Juga: Ini Hoaks Nyaris Picu Bentrok 2 Kelompok Perguruan Silat di Boyolali

Keributan tersebut berawal dari munculnya kabar hoaks terkait meninggalnya salah satu anggota perguruan silat karena dianiaya oleh anggota perguruan silat lain. Karena termakan kabar hoaks tersebut, anggota perguruan silat yang merasa anggotanya menjadi korban datang dari luar daerah.

Mereka ada yang dari Semarang, Sragen, Salatiga, dan Karanganyar, berencana menggeruduk perguruan silat lainnya yang disangka menjadi pelaku penganiayaan di daerah Andong. Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, mengungkapkan telah menetralisasi isu hoaks itu dan sudah bertemu dengan orang yang disangka meninggal karena dianiaya kelompok perguruan silat lain.

“Ternyata [orangnya] masih hidup,” kata Asep. Dia memastikan orang yang dikabarkan meninggal karena dianiaya itu dalam keadaan sehat dan tidak kekurangan suatu apa pun.

Baca Juga: PSHT Solo Juara Umum III Kejurnas Silat Pelajar

Menurut Kapolres, ada 200–300 orang yang hampir terlibat keributan akibat kesalahpahaman di Andong. Kemudian sekitar 20 orang diamankan untuk dimintai keterangan di Polres Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya