SOLOPOS.COM - Papan pemberitahuan kepada pengendara untuk berhati-hati terpasang di area proyek revitalisasi Jembatan Mojo, Solo, Kamis (18/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo masih terus mematangkan manajemen rekayasa lalu lintas atau MRLL yang akan diberlakukan selama Jembatan Jurug B di Kecamatan Jebres dan Jembatan Mojo di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, ditutup pada September-November mendatang.

Pematangan MRLL melibatkan lintas sektoral guna meminimalkan kemacetan lalu lintas akibat penutupan kedua jembatan yang jadwalnya beririsan. Proyek revitalisasi Jembatan Jurug B merupakan wewenang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengerjaan perbaikan jembatan yang menghubungkan wilayah Solo dengan Karanganyar itu dikerjakan multiyears hingga Desember 2023. Penutupan jembatan direncanakan mulai September.

Sedangkan Jembatan Mojo yang menghubungkan wilayah Kota Solo-Mojolaban, Sukoharjo, direncanakan ditutup mulai 20 September. Artinya, proyek perbaikan Jembatan Mojo beririsan dengan perbaikan Jembatan Jurug B.

Ekspedisi Mudik 2024

Arus lalu lintas di wilayah Kecamatan Jebres dan Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, diprediksi macet parah Jembatan Jurug B dan Jembatan Mojo ditutup. Menurut Joko, dampak penutupan Jembatan Jurug dan Jembatan Mojo tak hanya di wilayah Kota Solo melainkan daerah lain, seperti Sukoharjo dan Karanganyar.

Baca Juga: Jembatan Jurug dan Mojo Ditutup Bareng, DPRD Solo Minta Pengertian Warga

“Artinya, harus ada penyamaan persepsi terkait pengalihan arus lalu lintas selama penutupan jembatan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (30/8/2022).

Pengalihan Arus

Rencana awal, pengalihan arus lalu lintas dari Solo timur dialihkan melewati Jembatan Bacem dan Jalan Ciu, Grogol, menuju Bekonang, Sukoharjo. Sementara arus lalu lintas menuju Solo utara dialihkan melewati jalur alternatif di wilayah Jebres.

Meski demikian, Joko bakal melakukan rapat koordinasi untuk membahas pengalihan arus lalu lintas selama dua jembatan di Solo itu ditutup pada pekan ini. “Mungkin ada perubahan juga. Usulan dari Dinas Perhubungan [Dishub] Sukoharjo dan Dishub Karanganyar bakal dikaji secara mendalam. Ini wewenang Dishub Solo terkait manajemen rekayasa lalu lintas,” ujarnya.

Baca Juga: Jembatan Mojo Solo Kerap Bergetar, Bantalan Karetnya Belum Pernah Diganti

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Kota Solo, Mudo Prayitno, mengatakan rapat koordinasi membahas pengalihan arus lalu lintas penutupan dua jembatan direncanakan pada Kamis (1/9/2022). Prinsipnya, Dishub Solo menunggu kepastian penutupan jembatan dari kontraktor pelaksana.

Setelah ada informasi pasti kapan dua jembatan di Bengawan Solo itu akan ditutup, Dishub segera merancang manajemen rekayasa lalu lintas guna meminimalkan kemacetan lalu lintas.

“Informasi yang saya dapat, pertemuan bakal dilaksanakan pada Kamis. Proyek fisik di pinggir jalan pasti menimbulkan kemacetan parah. Apalagi penutupan akses jembatan. Kami hanya berupaya meminimalkan kemacetan arus lalu lintas,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya