Solopos.com, SOLO — Arus lalu lintas di Kecamatan Jebres dan Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, diprediksi macet parah Jembatan Jurug B dan Jembatan Mojo ditutup. Jadwal penutupan kedua jembatan yang punya pernah vital bagi transportasi Solo itu beririsan mulai akhir September-November.
Proyek revitalisasi Jembatan Jurug B merupakan wewenang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pengerjaan perbaikan jembatan yang menghubungkan wilayah Solo dengan Karanganyar itu dikerjakan multiyears hingga Desember 2023.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Rencananya, Jembatan Jurug B ditutup total selama pengerjaan perbaikan. Sedangkan proyek perbaikan Jembatan Mojo dikerjakan Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo.
Jembatan penghubung wilayah Kota Solo-Sukoharjo itu dikerjakan hingga awal Desember 2022. Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, mengatakan Jembatan Mojo direncanakan ditutup pada 20 September-30 November.
Artinya, penutupan Jembatan Mojo berbarengan dengan penutupan Jembatan Jurug B. “Memang dua jembatan utama di Sungai Bengawan Solo ditutup selama pengerjaan perbaikan jembatan. Kami berharap agar masyarakat memahami kebijakan ini sehingga mencari jalur alternatif menuju lokasi tujuan,” katanya, Minggu (28/8/2022).
Baca Juga: Siap-Siap, Jembatan Mojo Solo Ditutup Total Mulai 20 September
Berdasarkan hasil rapat persiapan perbaikan jembatan dengan pihak-pihak terkait, arus lalu lintas dari timur Jembatan Mojo dialihkan ke Jembatan Bacem melalui Jl Ciu, Grogol, Sukoharjo. Sementara sebagian kendaraan bermotor yang bertujuan ke Solo bagian utara dialihkan melewati Jembatan Jurug C.
Jalur Alternatif
Padahal, arus lalu lintas dari Solo dan Karanganyar juga dialihkan melewati Jembatan Jurug C selama Jembatan Jurug B ditutup. “Proyek pengerjaan Jembatan Jurug dengan Jembatan Mojo beririsan. Sama-sama dikerjakan mulai September. Dampaknya akan terjadi kepadatan arus lalu lintas, tapi bukan macet, hanya berjalan lambat,” ujarnya.
Karena itu, para pengguna jalan diminta mencari jalur alternatif menuju lokasi tujuan. Terutama saat jam berangkat dan pulang kerja dan jam sekolah. Hal ini untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas di wilayah Pasar Kliwon dan Jebres.
Baca Juga: Pengencangan Baut Awali Proyek Rehabilitasi Jembatan Mojo Solo
Joko juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membahas persiapan penutupan jembatan. “Masyarakat juga harus paham, ini juga demi kepentingan mereka juga. Kondisi pelat lantai Jembatan Mojo sudah waktunya diganti. Jika tak diganti, dikhawatirkan pelat lantai rusak sehingga membahayakan pengguna jalan,” katanya.
Seorang warga Kelurahan Sangkrah, Muhammad Aris, mengatakan tidak mempermasalahkan jika Jembatan Mojo, yang menjadi akses utama menyeberangi Sungai Bengawan Solo ditutup. Dia mengaku siap memutar melewati Polokarto, Sukoharjo, sejauh sekitar delapan kilometer.
Namun, Aris berharap agar penutupan jembatan tak terlalu lama. “Kalau bisa, jangan sampai Desember. Ya sesuai jadwal pekerjaan proyek saja, akhir November. Kasihan, masyarakat jika terlalu lama. Mereka harus memutar arah setiap hari,” katanya.