SOLOPOS.COM - Ilustrasi geliat obligasi 2013 (JIBI/Bisnis/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA–Pemesanan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 telah menembus Rp11 triliun, 2 hari jelang penutupan masa penawaran.

Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring Selasa (14/6/2022) sekitar pukul 11.10 WIB, total penjualan SBR011 telah menyentuh Rp11,5 triliun.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Adapun kuota pemesanan tercantum Rp1,49 triliun dari target Rp13 triliun.

Masa penawaran SBR011 telah dibuka sejak 25 Mei lalu dan akan berakhir pada 16 Juni 2022 mendatang.

Ekspedisi Mudik 2024

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan jumlah penjualan SBR memang cenderung meningkat setiap seri nya.

Baca Juga: 2 Pekan Dijual, SBR011 Laku Rp7,65 Triliun

Hal ini menandakan semakin banyak masyarakat yang mengenali instrumen tersebut dan membelinya untuk investasi dalam jangka pendek.

Tingginya minat investor terhadap SBR011 salah satunya ditopang oleh kupon yang cukup besar.

Sifat kupon yang dapat naik seiring dengan kenaikan suku bunga juga menjadi nilai tambah tersendiri untuk investor ritel.

“Selain itu, opsi untuk jual 50% persen pada tahun kedua cukup menarik minat bagi yang memang horizon investasinya menengah. Dengan kupon yang mengambang, risiko investor kehilangan kesempatan sangat kecil,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (14/6/2022).

Wawan menambahkan risiko utama pada SBR011 adalah dari sisi likuiditas.

Baca Juga: Masa Penawaran Tinggal 10 Hari, Penjualan SBR011 Capai Rp5,86 Triliun

Hal ini mengingat sifat SBR011 yang tidak dapat dijual sewaktu-waktu karena bersifat non tradeable atau tidak dapat diperdagangkan.

“Instrumen seperti SBR memang akan lebih cocok untuk investor yang konservatif,” jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman meyakini SBR011 dapat menambah pundi keuangan negara.

“[Target dari penerbitan SBR011] awalnya Rp5 triliun kami,” ujar Luky.

Dalam penerbitan sebelumnya, yakni SBR010, pemerintah berhasil mendapatkan dana Rp7,5 triliun.

Baca Juga: SBR011 Tembus Rp5,02 Triliun, Kuota Ditambah?

Luky mengaku optimistis bahwa penawaran SBR011 pun berpotensi melebihi capaian sebelumnya karena kondisi saat ini yang tidak pasti.

Kupon SBR011 memiliki sifat mengambang dilengkapi dengan batas bawah atau floating with floor.

Dengan demikian, kupon akan naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal.

Secara terperinci, tingkat kupon tersebut berlaku untuk periode 3 bulan pertama, tanggal 22 Juni 2021 -10 September 2022.

Besaran kupon tersebut berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 3,5% ditambah spread tetap 200 bps (2,00 persen).

Baca Juga: Terbitkan SBR011, Pemerintah Targetkan Raup Minimal Rp5 Triliun



Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada Tanggal Penyesuaian Kupon sampai dengan Jatuh Tempo.

Penyesuaian Tingkat Kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 200 bps (2,00%).

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul SBR011 Laku Keras, Sudah Tembus Rp11 Triliun Nih Bestie

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya