SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menko Bidang PMK Muhadjir Effendy, dan lainnya seusai meninjau penyerahan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). (Antara-Arif Firmansyah)

Solopos.com, JAKARTA -- Penyaluran bantuan sosial atau bansos untuk warga terdampak virus corona ternyata baru disalurkan 15-25 persen setelah hampir 2 bulan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Pemberlakuan PSBB sendiri sudah dimulai sejak 10 April 2020 di DKI Jakarta, lalu menyusul sejumlah daerah lain.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun meminta proses penyaluran bantuan disederhanakan. Hal itu dia sampaikan dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

PKS: Pak Jokowi Jangan Buang Waktu Nonton Konser! Jutaan Buruh Di-PHK

Jokowi menyoroti dua jenis bansos pandemi corona yang belum banyak dibagikan selama PSBB, yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa. Kedua bantuan tersebut bernilai Rp600.000 per bulan yang akan diberikan selama 3 bulan berturut-turut.

"Sampai saat ini saya melihat di masyarakat masih terjadi riuh rendah karena tidak mendapatkan BLT Desa dan Bansos Tunai. Perlu saya sampaikan bahwa sampai hari ini BLT Desa yang tersalurkan ke masyarakat baru 15 persen, artinya masih ada 85 persen yang belum diterima oleh masyarakat," ujarnya dalam keterangan pers, sore ini.

Kenaikan Kasus Baru Covid-19 Indonesia, karena Banyak OTG Berkeliaran?

Kemudian, tuturnya, bansos tunai ini kurang lebih 25 persen yang diterima oleh masyarakat terdampak pandemi Covid-19 selama PSBB. Karena itu masih ada 75 persen yang belum diterima.

Oleh sebab itu, Presiden langsung memerintahkan jajaran terkait, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Juliari P. Batubara, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar untuk mempercepat proses penyaluran BLT Desa maupun Bansos Tunai.

Tambah di Ponorogo, Kasus Covid-19 Klaster Temboro di Jawa Timur Kian Meluas

Diserderhanakan

Presiden Jokowi ingin agar prosedur penyaluran bansos selama PSBB tersebut disederhanakan untuk warga terdampak pandemi Covid-19.

"Dengan cara menyederhanakan prosedurnya, memotong prosedurnya, sehingga masyarakat segera menerima bantuan sosial ini baik itu BLT Desa maupun Bansos Tunai. Masyarakat saya harapkan juga menanyakan terus kepada RT, RW, atau kepala desa," tandasnya.

Diperingatkan Ancaman Gelombang Kedua Covid-19, Jokowi: Kuncinya Pakai Masker

Pada masa pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PSBB, pemerintah memberikan sejumlah bansos kepada masyarakat. Bantuan tersebut terdiri atas penggratisan listrik untuk pelanggan 450VA dan juga diskon 50 persen untuk pelanggan 900VA bersubsidi.

Selain itu ada bantuan Kartu Sembako untuk 20 juta penerima, Program Keluarga Harapan yang diberikan kepada 10 juta keluarga, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya