SOLOPOS.COM - Ilustrasi ular bandotan. (Wikipedia)

Solopos.com, KARANGANYAR - -Animal Rescue di Unit Damkar Satpol PP Kabupaten Karanganyar menerima sepuluh laporan evakuasi ular di Kabupaten Karanganyar selama dua bulan terakhir. Salah satunya laporan untuk mengevakuasi ular jenis kobra jawa.

Rata-rata evakuasi ular dilakukan di rumah maupun pekarangan rumah warga Karanganyar. Salah satu anggota Animal Rescue di Unit Damkar Satpol PP Kabupaten Karanganyar, Tri Agus, membagikan informasi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Ada di Matesih itu tiga kali laporan, Jaten, Jumantono juga ada beberapa kali. Lalu Kelurahan Gayamdompo, Kecamatan Karanganyar. Yang lapor ke Satpol PP soal ular itu rata-rata setiap kecamatan pernah. Rata-rata bersarang di bawah, tidak di atap atau plafon rumah," ujar Agus, sapaan akrabnya saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Sumber Penularan Covid-19 Jemaah Masjid Di Jaten Karanganyar Ternyata...

Biasanya, ungkap dia, anggota Animal Rescue di Unit Damkar akan menyisir lokasi yang dicurigai warga menjadi sarang ular. Rata-rata ular kayu, ular cicak, dan ular hijau.

Ular tersebut, kata Agus, kategori tidak berbisa, kecuali apabila ular hijau dengan ekor silver atau merah. Dua ular hijau dengan ekor berwarna itu berbisa.

Proses penangkapan mengacu standar. Mereka akan menggunakan hook untuk menangkap ular biasa atau tidak berbisa. Bahkan, bisa jadi hanya menggunakan tangan kosong. Tiga anggota Unit Damkar sudah mengikuti pelatihan dan mengantongi sertifikat dari Yayasan SIOUX Indonesia tahun 2018.

Baca juga: 2 Sekolah di Karanganyar Kantongi Rekomendasi Uji Coba PTM Tahap 2

"Jadi dikenali dulu jenis ular apa. Kan ada yang tidak berbisa, berbisa menengah, atau tinggi. Kalau bisa tinggi ya safety maksimal. Misal, pakai sarung tangan, helm dengan kaca depan atau kacamata. Itu kalau menangkap kobra jawa," jelas dia.

Unit Damkar pernah dimintai bantuan menangkap 17 ekor bayi kobra jawa di dapur rumah salah satu warga yang tinggal di perumahan di Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar.

Kejadiannya bulan lalu. Meskipun masih bayi, ular itu termasuk kategori berbisa. Tetapi, dia mengaku belum pernah menerima laporan ular menggigit manusia maupun memangsa hewan.

Baca juga: Alhamdulillah! 8.800 Kader Posyandu di Karanganyar Terima Insentif Rp250.000

"Paling banyak permintaan rescue itu awal tahun. Ular kan bertelur sekitar Oktober dan November lalu Desember dan Januari menetas. Satu ekor ular rata-rata bertelur 15 hingga 20 butir. Dan itu pasti menetas. Paling satu atau dua telur yang gagal menetas. Ular akan mencari lokasi dengan suhu tertentu untuk bertelur. Salah satunya di rumah," ungkap lelaki yang menjadi Penasihat Komunitas Omah Ulo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya