SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Sebanyak 2900 anak dari berbagai daerah di Indonesia akan ambil bagian dalam Karnaval Kota Layak Anak (KLA) di Solo, Jumat (1/7/2011). Kegiatan itu merupakan serangkaian acara Konferensi Internasional KLA se-Asia Pasifik ke-2 atau 2nd International Cenference on Child Friendly Asia Pasific yang diselenggarakan di The Sunan Hotel, Kamis-Sabtu (30/6-1-2/7/2011).

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3A & KB) Kota Solo, Widdi Srihanto mengemukakan penyelenggaraan konferensi tingkat internasional tersebut akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar pada Kamis pagi ini. Selain perwakilan anak-anak berprestasi dari berbagai daerah di Indonesia, ada sekitar 90 hingga 100an delegasi dari sekitar 20 negara di kawasan Asia Pasifik yang akan mengikuti serangkaian kegiatan dalam konferensi tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Khusus saat karnaval, akan melibatkan sekitar 2.900 anak dari 50 sanggar, TK dan SD di Kota Solo. Karnaval tersebut akan mengambil rute mulai dari Plasa Sriwedari menyusuri Jalan Slamet Riyadi dan finish di Ngarsopuro. Karnaval akan digelar mulai pukul 14.30 WIB hingga 17.00 WIB,” papar Widdi saat menggelar jumpa wartawan di Elbas Resto Solo, Rabu (29/6/2011). Widdi menjelaskan semua peserta karnaval akan mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing. Selain itu juga akan dimeriahkan dengan penampilan orkestra dari Pemkot Solo dan Bandi Cilik dari SD Kleco 1 Solo. “Selain itu akan ada 100 anak membatik bersama di open stage Sriwedari,” lanjutnya.

Terpilihnya Kota Solo sebagai tuan rumah, lanjut Widdi, dikarenakan pemerintah pusat menilai Kota Solo sebagai kota yang telah melakukan langkah nyata mewujudkan komitmennya sebagai kota yang menuju layak anak. Hal ini didukung dengan komitmen penuh dari kepala daerah dan stake holders kota untuk membuat kebijakan responsif terhadap hak-hak anak. “Program KLA yang dilaksanakan Pemkot Solo harus diakui memang belum sempurna, namun jika daerah lain istilahnya baru memulai, paling tidak sudah kami mulai dan sudah ada arahnya,” terangnya.

Disebutkan Widdi, sejumlah program kebijakan yang mendukung Kota Solo sebagai KLA di antaranya Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS), Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS), Gerakan Wajib Jam Belajar (GWJB), Puskesmas ramah anak dan taman cerdas. Dalam konferensi tersebut, nantinya seluruh peserta konferensi akan diajak berkeliling Kota Solo untuk melihat kondisi di lapangan pelaksanaan program pendukung KLA tersebut. “Kami akan fokuskan pada program yang telah dilaksanakan di Puskesmas ramah anak dan taman cerdas,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, nantinya juga akan dilaksanakan peresmian layanan Pojok ASI pertama di Indonesia di Terminal Tirtonadi. Pojok Asi merupakan area yang disediakan khusus bagi para ibu yang ingin menyusui anaknya. “Nanti akan diresmikan oleh Ibu Menteri (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar-red),” imbuh dia.

sry/aak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya