SOLOPOS.COM - Ratusan PPPK Guru formasi 2021 antusias menyimak pembekalan yang disampaikan pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, di Aula Kantor Disdikbud Wonogiri, Selasa (5/7/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI–Sebanyak 2.697 guru SD-SMP berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mendapat pembekalan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri.

Pelaksanaannya lima hari, Selasa-Kamis (5-7/7/2022) dan dilanjut Senin-Selasa (11-12/7/2022). Salah satu poin penting dari pembekalan itu yakni ribuan PPPK guru tersebut harus dapat menjadi teladan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu sekaligus menjadi tindak lanjut dari arahan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, yang melantik 2.967 PPPK guru SD-SMP tersebut di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, akhir Juni 2022 lalu.

Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Kabid PTK) Disdikbud Wonogiri, Tarmo, menyampaikan, kerja ribuan PPPK guru yang sudah dilantik itu ibarat kehidupan di akuarium. “Semua mata menyorot,” jelas Tarmo saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela acara pembekalan, Selasa.

Maka, sambung dia, seluruh PPPK guru tersebut semestinya menjadi teladan bagi masyarakat.

Baca Juga: Alhamdulillah! 2.697 GTT SD-SMP di Wonogiri Diangkat Jadi PPPK

Tarmo menambahkan di balik arahan Bupati Joko Sutopo pekan lalu, ada pesan moral yang diselipkan ke 2.697 PPPK guru yang baru dilantik.

Selain diharapkan dapat mendidik atau membentuk kepribadian anak, ribuan guru itu juga dititipi pesan agar jangan sampai ada siswa yang berperilaku buruk.

“PPPK guru harus menjadi teladan, supaya perilaku-perilaku seperti perundungan, kekerasan, perasaan tidak nyaman selama di sekolah, hingga tindak asusila pada anak tidak terjadi. Kami menyampaikan kepada PPPK guru agar dapat menciptakan kedekatan antara guru dan siswa, sehingga membuat suasana pendidikan nyaman dan aman,” tuturnya.

Selain menyoalkan itu, PPPK guru yang baru dilantik juga dibekali pemahaman agar menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dengan baik.

Tarmo menerangkan pengalihan status dari GTT ke PPPK diharapkan mampu menjamin ketersediaan guru di Wonogiri secara merata. “Mereka ditugasi mengisi kekosongan atau kekurangan guru ASN terutama di SD,” imbuhnya.

Baca Juga: Siap-Siap! Tahun 2022, Jateng Buka Lowongan 4.000 ASN

Kepala Disdikbud Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti, menyebut pembekalan kepada 2.697 PPPK guru itu secara umum bertujuan mengenal lingkungan dan administrasi.

Yuli mengibaratkan kalau semasa SD atau SMP ada masa orientasi sekolah kepada peserta didik baru, kini hal itu ada pada PPPK guru.

“Utamanya memang pada tupoksi. Tapi, sewaktu menjadi GTT sebenarnya mereka sudah tahu, sekarang saat jadi PPPK lebih ditekankan lagi tupoksinya. Misalnya, sekarang ada peningkatan gaji, tunjangan anak hingga istri. Diperjelas di pembekalan ini supaya tidak ada misinformasi. Kemudian juga mengenai Dapodik yang sudah berubah, administrasi PPPK, hingga kompetensi PPPK,” imbuh Yuli.

Seluruh kegiatan itu dilaksanakan di Kantor Disdikbud Wonogiri. Alasannya, kata dia, sekaligus mengenalkan PPPK guru untuk mengurus setiap hal yang berkaitan dengan pekerjaannya di lingkungan kantor tersebut. Pembekalan itu dilaksanakan selama lima hari, mulai Selasa-Kamis (5-7/7/2022) dan dilanjut Senin-Selasa (11-12/7/2022).

Dalam kurun itu dibagi menjadi sembilan sesi. Masing-masing sesi rata-rata diisi oleh 300 peserta, yang terdiri atas dua-tiga kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya