SOLOPOS.COM - Ilustrasi Online Shopping. (Istimewa/Freepik).

Solopos.com, SOLO — Secara keseluruhan 180.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia berhasil menjangkau pasar internasional yaitu Vietnam, Malaysia, Thailand, Brasil, dan Meksiko.

Di penghujung tahun 2022, Shopee berhasil mengekspor 20.400.000 produk UMKM Indonesia, sementara data BPS menyebut di tahun 2021 0,88% usaha e-commerce di Indonesia melakukan ekspor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Shopee sendiri membuka pasar bagi UMKM agar terus berkembang. Perusahaan platform digital itu juga mengembangkan bimbingan di Kampus UMKM Shopee & Kampus UMKM Shopee Ekspor.

Tidak hanya itu, Shopee Center di Jawa Barat dan Pekalongan dibangun untuk menjangkau UMKM di kota-kota Kecil.

Perkembangan lini bisnis di kota non-metropolitan berhasil dibantu oleh Shopee lewat fitur ShopeePay Sekitarmu yang dimanfaatkan pengguna di daerah Sidoarjo, Gresik, dan Jombang untuk menemukan promo menarik dari berbagai warung atau toko di sekitar mereka.

Ekosistem digital yang tumbuh ini berhasil mendorong para pelaku UMKM Indonesia ekspor ke luar negeri.

Lewat rilis Shopee berjudul Shopee, Pemerintah Kota Surakarta, dan KBRI Paris Bawa Ratusan Produk UMKM Indonesia Tembus Pasar Eropa dalam ‘Java in Paris’ tercatat lebih dari 10.000 UMKM Solo berhasil ekspor dalam kurun waktu 1 tahun melalui pelatihan Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo.

Ditarik ke Solo, Statistisi Ahli Muda BPS Solo, Leni Kurniawati mengatakan belum ada survei yang dilakukan di Kota Bengawan menyoroti pola penjualan daring ataupun pola konsumsinya.

Sementara itu, Area Manager Batik Danar Hadi Solo, Marina Soemarno, perusahaan tekstil batik lokal, mengatakan saat ini penjualan mereka masih didominasi pasar luring atau offline.

“Kami masih lebih banyak di penjualan offline, tapi tentu saja sedang dikembangkan program untuk menyasar ekspansi online karena pasar yang menjanjikan. Banyak wisatawan ke Solo juga membuat toko fisik lebih sering didatangi dan penjualannya lebih maksimal,” papar Marina saat dihubungi Solopos.com Jumat (27/1/2023).

BPS

Sementara, diberitakan sebelumnya, bisnis secara perorangan juga lebih mudah dibuka lewat e-commerce, walaupun berdasarkan hasil pendataan survei e-commerce oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sampai 15 September 2022 hanya 34,10% usaha yang melakukan kegiatan ini.

Sebanyak 65,90% usaha di Indonesia tidak melakukan kegiatan e-commerce.

Pada 2021, pemilik usaha e-commerce di Indonesia didominasi generasi milenial yaitu mereka yang lahir antara tahun 1980-1995 seperti menurut data BPS.

Kepemilikan usaha oleh generasi milenial pada 2021 mencapai 34,47% untuk rentang usia 35-44 tahun dan 23,37% untuk kelompok umur 25-34 tahun.

BPS menyebut milenial menguasai kepemilikan e-commerce karena teknologi lahir hampir bersamaan dengan pertumbuhan generasi milenial.

Sementara itu, pemilik dan tenaga kerja usaha e-commerce pada 2021 didominasi laki-laki sebesar 53,85%.

Survei e-commerce yang dilakukan BPS juga menunjukkan terjadi peningkatan jumlah usaha yang baru beroperasi dan langsung ekspansi online. Pada 2021 sebanyak 49,82% usaha langsung melaksanakan kegiatan e-commerce saat baru beroperasi.

E-commerce membuka pasar secara daring atau online. Seiring berjalannya waktu muncullah marketplace, yaitu lokasi jual beli produk lewat platform yang menghubungkan seller dan konsumen.

Sejak perkembangan e-commerce yang pesat sudah banyak marketplace bermunculan, mulai dari JD.ID, bukalapak, Tokopedia, Lazada, dan Shopee.

Dilansir dari data iPrice terkait Peta E-Commerce Indonesia pada kuartal II 2022, Tokopedia memiliki 158.346.667 pengunjung bulanan, sementara Shopee 131.296.667.

Selisih pengunjung bulanan kedua marketplace ini sebesar 22.050.000. Meski begitu, Shopee mendapat peringkat 1 di AppStore untuk perangkat dengan sistem operasi iOS dan di PlayStore untuk Android.

Besarnya peluang penjualan lewat marketplace ternyata belum dapat menarik pemilik usaha e-commerce untuk beralih ke platform tersebut.

Data BPS menunjukkan pada 2021 hanya ada 20,64% usaha e-commerce yang memiliki akun penjualan di marketplace. Solopos.com mendapatkan data terbaru dari Shopee terkait pelaku usaha e-commerce di platform mereka.

Shopee mencatat banyak UMKM berhasil mengembangkan bisnis mereka lewat marketplace sepanjang 2022. Total pesanan produk UMKM pada puncak kampanye 12.12. Birthday Sale meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan hari biasa.



Shopee mengklaim tren produk lokal yang digemari penggunanya antara lain; kecantikan yakni lipstik, eyeliner, parfum;  kategori pakaian yakni celana kulot dan kemeja linen (merujuk pda gaya kasual); kategori makanan & minuman yakni makanan instan dengan kemasan kekinian.

Dilansir dari rilis berita Shopee berjudul Akhiri Tahun 2022, UMKM Torehkan Peningkatan Performa Melalui Shopee 12.12 Birthday Sale program-program Shopee berhasil meningkatkan aktivitas pengguna di marketplace tersebut dan transaksi jual beli makin ramai dilakukan contohnya dari Shopee Live, Shopee Video, dan Shopee Games.

Lebih dari 450.000 produk ditampilkan di Shopee lewat tagar #RacunShopee di Shopee Video. Data Shopee juga menuliskan pengguna berhasil mengumpulkan lebih dari 165 juta Koin Shopee selama 10 hari sejak Shopee Pets diluncurkan per 2/12/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya