SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Konsumsi susu formula sebagai pengganti ASI dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini menjadi keprihatinan banyak negara khususnya di Asia, sehingga muncul seruan bersama untuk menghentikan promosi susu pengganti ASI.

Peningkatan konsumsi susu formula pengganti Air Susu Ibu (ASI) juga terjadi di Indonesia. Survei Demografi dan Kesehatan di Indonesia (SDKI) mengungkap penggunaan susu formula naik dari 15 persen pada tahun 2003/2004 menjadi 30 persen pada tahun 2007.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Indonesia masih harus berjuang untuk melawan promosi susu formula dan makanan bayi,” ujar Mia Sutanto, selaku ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dalam acara Oneasia Breastfeeding Partners Forum VII, di Hotel Grand Flora, Jakarta, Selasa (9/10).

Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan negara lain di Asia. Kurangnya dukungan untuk menyusui baik pada kondisi normal maupun saat bencana mengharuskan adanya seruan bersama untuk mengakhiri promosi makanan dan minuman pengganti ASI.

Oleh karena itu tak kurang 100 delegasi yang mewakili 18 negara se-Asia sepakat membuat seruan bersama yang disampaikan dalam forum yang digelar antara tanggal 9-11 November 2010 ini.

“Untuk melindungi bayi melalui menyusui, kita perlu menjembatani celah antara kebijakan dan program yang ada,” ujar Dr Arun Gupta dari Regional Coordinator of Internasional Baby Food Action Network (IBFAN).

Para peserta forum juga sepakat untuk saling berbagi status menyusui di negara masing-masing, serta berbagi informasi tentang bentuk-bentuk pelanggaran terkini terhadap kode internasional pemasaran pengganti ASI.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya