SOLOPOS.COM - Petugas Museum Kars Indonesia (MKI) Wonogiri saat mempersilakan pengunjung mengisi buku tamu guna menghitung data jumlah pengunjung museum, Rabu (4/5/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 17 karyawan kontrak di Museum Karst Indonesia (MKI), Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, menyurati Badan Geologi Kementerian ESDM dan Pemkab Wonogiri, Mei 2022. Sejak munculnya rencana hibah aset MKI dari pemerintah pusat ke Pemkab Wonogiri, nasib belasan karyawan itu dinilai belum jelas.

Para karyawan berkirim surat agar mereka tetap diakomodir menjadi pegawai di MKI Wonogiri. Kontrak 17 karyawan berakhir, April 2022. Hal tersebut terjadi bersamaan dengan selesainya proses serah terima sebagian aset MKI Wonogiri yang nilainya di bawah Rp100 juta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemandu MKI yang telah bekerja selama 10 tahun, Agung Kurniawan, 32, mengaku dirinya dan 16 karyawan lain belum dirangkul Pemkab Wonogiri. Hal itu terjadi pascakontrak berakhir hingga Mei 2022. Selanjutnya, mereka berkirim surat Pemkab Wonogiri dan Badan Geologi Kementerian ESDM yang berpusat di Bandung.

“Kami mengirim surat untuk memperjuangkan nasib kami. Isinya, kami meminta Pemkab Wonogiri atau Badan Geologi mengakomodir karyawan sejumlah 17 orang [rata-rata memiliki masa pengabdian di atas lima tahun],” ucapnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (3/6/2022).

Hasil dari berkirim surat itu, Badan Geologi memberi kelonggaran kepada belasan karyawan hingga Juli 2022. Setelah itu, nasib mereka masih belum jelas.
Agung yang berdomisili di Pasar Kliwon, Solo, mengaku siap jika dimigrasi bekerja di bawah naungan Pemkab Wonogiri. Ia juga tak keberatan jika harus melalui tes kompetensi terlebih dahulu.

Baca Juga: Tagihan Listrik MKI Wonogiri Rp20 Juta/Bulan, Tingkat Kunjungannya?

“Dulu, sewaktu melamar, Badan Geologi membuka kesempatan untuk umum bagi pemandu museum. Saya mengikuti tes tertulis dan interview, habis itu diterima. Di sini secara umum SDM-nya sudah mengabdi cukup lama. Ada yang sudah sepuh juga. Jadi kami berharap minimal ada komunikasi antara pusat dan daerah mengenai migrasi tenaga SDM di MKI,” ucapnya.

17 karyawan kontrak di MKI itu terdiri atas pemandu, petugas keamanan, dan cleaning service. Setiap akhir Januari atau awal Februari tiba, mereka menandatangani surat kontrak untuk memperpanjang masa kerja.

Lantaran mereka di bawah naungan Badan Geologi Kementerian ESDM, gaji yang diterima selama sebulan di atas UMR Kabupaten Wonogiri. Jika nantinya mereka bekerja di bawah naungan Pemkab, kemungkinan besar gaji yang akan diterima mengalami penurunan.

Baca Juga: Ini Penampakan Museum Karst Indonesia Wonogiri saat Dibuka untuk Umum

Salah satu karyawan MKI Wonogiri, Sutino, 51, mengaku tak keberatan dengan kondisi tersebut. Di MKI Wonogiri, Sutino bekerja sebagai petugas keamanan sejak tahun 2009. Gaji yang diperoleh senilai Rp2,7 juta per bulan. Nilai itu jauh di atas UMR Kabupaten Wonogiri yang menyentuh angka Rp1,8 juta di tahun 2022.

“Jujur, kalau kami masih digunakan, sebisa mungkin saya mengikuti uji kompetensi. Kami berharap semua karyawan di sini [MKI] masih dipakai semua,” tutur Sutino yang menghidupi istri dan dua anak itu, saat dihubungi, Sabtu (4/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya