SOLOPOS.COM - Warga menghadiri peringatan 15 tahun gempa Bantul di Tugu Prasasti Episentrum Gempa Bumi Bantul, di Potrobayan, Srihardono, Pundong, Bantul, Kamis (27/5/2021). (Harian Jogja/Jumali)

Solopos.com, BANTUL -- Tepat Hari ini, Kamis, 27 Mei 2021, 15 tahun sudah berlalu gempa bumi berkekuatan 5,9 skala Richter mengguncang Kabupaten Bantul.

Meski sudah lama berlalu, cerita sedih itu masih tersimpan di benak warga akan bencana yang meluluhlantakkan Bumi Projotamansari, julukan Bantul. Salah yang masih menyimpan kenangan itu adalah warga Kapenawon Pundong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga Pedukuhan Potrobayan, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Suwarno, mengatakan ia masih tinggal di Canden, Jetis, saat gempat terjadi. Canden berjarak 2 kilometer dari pusat gempa di Potrobayan, Srihardono, Pundong.

Meski demikian, dampak gempa dirasakan ia dan keluarga. Sebab, rumah di bagian belakang yang dihuninya hancur. Beruntung, saat gempa, Suwarno bersama keluarga di ruang tengah dan sedang berdoa. "Kami sekeluarga selamat dari musibah tersebut," katanya, Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: Pensiunan UGM Ramal Gempa Bantul, Bukan Klenik Tapi Ini Tandanya

Suwarno bersama keluarga kemudian pindah ke Pedukuhan Potrobayan, lima tahun seusai gempa. Adapun lokasi dari rumah Suwarno berada 50 meter dari Tugu Prasasti Episentrum Gempa Bumi Bantul.

Karena dekat dengan pusat gempa, selama 6 tahun pertama tinggal di Potorobayan, Suwarno dan keluarga masih kerap mendengar dentuman dan gemuruh yang diduga berasal dari dalam tanah. Terutama pada malam hari. Suara dentuman dan gemuruh dalam semalam bisa beberapa kali terdengar.

"Itu awal-awal tinggal di sini. Kami masih sering mendengar dentuman dan gemuruh. Untuk lokasi sepertinya dalam tanah," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan warga Dukuh Potrobayan, Sayudi. Ia mengakui suara dentuman masih terdengar 6 bulan setelah gempa. Setelah gempa, biasanya diikuti gempa berskala kecil.

Baca Juga: GEMPA BANTUL : Gempa 3,6 SR, Warga Bantul Berhamburan

"Jika suaranya dung, pasti disusul goyangan gempa," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya