SOLOPOS.COM - Polisi Mesir memeriksa bagian pasar Kota Mesir yang porak poranda akibat perseteruan seorang pedagang kaki lima dan pemilik toko, Senin (29/7/2013). (northjersey.com)

Polisi Mesir memeriksa bagian pasar Kota Mesir yang porak poranda akibat perseteruan seorang pedagang kaki lima dan pemilik toko, Senin (29/7/2013). (northjersey.com)

Polisi Mesir memeriksa bagian pasar Kota Mesir yang porak poranda akibat perseteruan seorang pedagang kaki lima dan pemilik toko, Senin (29/7/2013). (northjersey.com)

Solopos.com, KAIRO — Di tengah kecamuk politik yang menyertai penggulingan Presiden Mohamed Morsi yang telah mencatatkan hampir 300 korban tewas, 15 orang di pasar Kota Kairo justru menambah korban tewas mengenaskan di Mesir. Tak ada hubungannya memang. Nyawa ke-15 orang itu melayang akibat perseteruan antara pedagang kaki lima (PKL) dan pemilik toko.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar yang dilansir kantor berita resmi Mesir, MENA, dan kemudian dikutip pelbagai media dunia menyatakan perseteruan PKL dan para pemilik toko terjadi akibat ketidaksepakatan lama atas lahan tempat PKL itu berjualan. Saksi mata mengatakan bahwa perkelahian dimulai setelah pemilik toko kosmetik menegur penjaja kembang api yang berjualan di depan tokonya untuk hengkang, Senin (29/7/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Karena PKL itu menolak pergi, pemilik toko itu murka dan mulai menembaki dengan senapan mesin. Sebagai balasan, PKL itu meluncurkan kembang api menyala ke arah toko sehingga toko terbakar. Petugas pemadam kebakaran yang ditemani aparat keamanan pun bergerak ke area kerusuhan itu untuk memadamkan api.

Di puing-puing sisa perkelahian yang disertai kebakaran itu, mereka menemukan 15 mayat. Dua orang meninggal dunia akibat senjata api, satu jasad diidentifikasi sebagai pemilik toko, sisanya adalah pekerja tokonya. Seorang petugas pemadam kebakaran di lokasi kejadian mengatakan sebagian besar dari mereka diduga mati lemas.

Hingga kini belum ada indikasi bahwa huru-hara mematikan itu terkait dengan kekacauan politik yang melanda Mesir sejak penggulingan Presiden Mohamed Moursi dalam sebuah kudeta militer 3 Juli lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Belfast Telegraph/huffingtonpost.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya