SOLOPOS.COM - Permakaman khusus korban Covid-19 di Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Rabu (2/9/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Lahan permakaman khusus korban Covid-19 yang meninggal dunia disiapkan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen. Permakman itu terhampar pada lahan aset Pemkab Sragen seluas 3.200 meter persegi di dekat petilasan Mbah Ageng, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen.

Kendati Disperkim menyiapkan 15 liang di lokasi itu, ternyata baru satu liang yang terpakai sejak April lalu. Padahal, sudah ada 18 korban jiwa akibat Covid-19 di Kabupaten Sragen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Disperkim Sragen Raden Suprawoto saat ditemui wartawan, Rabu (2/9/2020), menunjukkan makam yang terletak di pinggir sungai itu. Lokasi tersebut jauh dari permukiman penduduk dan berdekatan dengan jalur rel kereta api (KA).

Belum Dihapus, Pertamia Tegaskan Masih Jual Premium di Indonesia

Woto—sapaan akrabnya—sebenarnya tidak berharap ada yang memanfaatkan lahan itu sebagai permakaman. Sebelumnya, Woto sudah menemukan tiga makam tanpa nama di kompleks tersebut.

“Sebenarnya kami sudah sosialisasi lokasi makam itu jauh hari ke mana-mana. Ketika ada jenazah Covid-19 yang tidak diterima warga bisa dimakamkan di lokasi makam itu. Lokasi tersebut diperuntukkan bagi siapa pun warga Sragen yang tinggal di wilayah Sragen. Namun, selama lima bulan terakhir baru terisi satu orang, yakni warga dari wilayah Sragen Wetan, Sragen,” jelas Woto.

Woto menyampaikan permakaman khusus korban Covid-19 di Sragen itu juga dipasangi plakat peringatan wilayah berbahaya karena masih ada 14 liang yang masih terbuka sampai sekarang. Woto berkisah ada jenazah korban Covid-19 dari Kalijambe yang hendak dimakamkan di lokasi itu, namun urung dilakukan.

2 Peserta SKB CPNS Kota Madiun Reaktif Covid-19, Begini yang Dilakukan Panitia

“Saya dihubungi camat kemudian saya sarankan untuk memakamkan di lahan selatan Mbah Geng itu tetapi belum ada temannya. Kalau jenazahnya pasti akan menerima. Akhirnya, dari pihak keluarga memilih dimakamkan di Permakaman Umum SI (Syarikat Islam) Sragen,” ujarnya.

Dikubur di TPU

Woto menerangkan hanya memberi pelayanan kepada masyarakat. Woto menjelaskan korban Covid-19 banyak yang tak dimakamkan di lokasi tersebut karena keluarga yang memilih permakaman umum dukuh tempat mereka tinggal.

Sementara itu, berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, ada 18 warga Sragen yang meninggal dunia dan terkonfirmasi positif Covid-19. Dari belasan kasus kematian itu, sebagian besar dimakamkan di tempat permakaman umum wilayah desa setempat, bukan di permakaman khusus korban Covid-19 yang telah disediakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya