SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI–Sebanyak 15 hektar (ha) sawah di Desa Cermo, Kecamatan Sambi rusak diterjang hujan deras dan angin kencang dalam sepekan terakhir. Akibatnya, tanaman padi yang siap panen rusak karena hujan dan angin.

“Padahal sebentar lagi padi-padi itu siap dipanen. Agar tidak rusak semuanya, petani pun terpaksa panen dini karena tanaman juga sudah roboh,” papar salah satu petani setempat, Waseri saat ditemui wartawan di Pemkab Boyolali Sabtu (25/2/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Waseri berdalih jika tidak segera dipanen gabah yang sudah masak akan tumbuh menjadi tanaman baru sehingga petani mengalami kerugian. Panen dini yang dilakukannya untuk menyelamatkan harga gabah basah yang ditingkat petani mencapai Rp3.700/kg. Tanaman padi seluas satu hektar miliknya ambruk diterjang angin dan hujan. Tak mau merugi, ia lantas nekat memanen lebih dulu.

Sementara itu, Kepala Desa Cermo Suranto mengakui sawah di desanya banyak rusak karena guyuran hujan deras disertai angin kencang. Bahkan, sekitar 50%  tanaman padi miliknya sendiri juga turut rusak. Jika hasil panen bagus, ia bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp34 juta.

“Hujan deras benar-benar membuat tanaman padi di desa roboh. Akibatnya, petani terpaksa panen dini. Itu pun bagi tanaman yang masih bisa dipanen. Kami berharap musim hujan segera berlalu sehingga tanaman kami bisa bagus,” pungkasnya.

(JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya