SOLOPOS.COM - Ilustrasi SDN. (dok)

Solopos.com, SRAGEN — Sejumah pemerintah desa bakal mendapatkan aset baru berupa gedung sekolah dasar (SD) yang tak lagi terpakai dari Pemkab Sragen. Hal itu menyusul adanya 14 SD yang digabung atau regrouping pada tahun ini karena minimnya siswa dan kalah bersaing.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Sudarto, menjelaskan ada sejumlah aset pada sekolah yang digabung. Antara lain lahan, gedung, peralatan, dan perlengkapan sekolah. Lahan sekolah merupakan aset milik pemerintah desa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Siswa Minim, 14 SD Negeri di Sragen Digabung, Ini Daftarnya

“Gedung itu tidak bergerak, jika korwil [Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan] tidak memanfaatkan, kami hibahkan ke desa. Tanahnya milik desa dan ternyata ada desa yang membutuhkan,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (13/10/2021).

Darto menjelaskan ada sejumlah pemerintah desa yang sudah mengajukan permohonan memakai aset. Antara lain digunakan untuk sanggar seni. Sedangkan aset lainnya didistribusikan kepada SD yang membutuhkan.

Sementara itu, dari 14 sekolah tersebut, ada dua SDN yang digabung karena satu kampus atau satu halaman, yakni SDN 7 Sragen bergabung dengan SDN 1 Sragen. Kemudian SDN 9 Sragen bergabung ke SDN 6 Sragen.

Baca Juga: Level Turun, Sejumlah SMA di Sragen Mulai Tambah Siswa Ikut PTM

Darto mengatakan alasan sekolah digabung, antara lain jumlah peserta didik yang terus berkurang hingga di bawah 60 murid. Alasan berikutnya adalah karena persaingan sekolah, baik dengan sekolah negeri lain maupun dengan sekolah swasta.

“Mutu SD Negeri itu enggak kalah dengan swasta. Tren orang tua justru memilih sekolah yang bayar. Sekolah negeri menarik iuran enggak boleh. Swasta ada plusnya terkait mengembangkan diri,” jelasnya.

Dia menjelaskan sekolah negeri memiliki program pengembangan diri berdasarkan kurikulum. Demikian dengan sekolah swasta. Namun, sejumlah sekolah swasta memberikan layanan lebih dalam pengembangan diri di luar kurikulum pendidikan tersebut. Antara lain menyediakan pembimbing khusus baca tulis Al Quran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya