SOLOPOS.COM - Pasien virus corona. (Antara)

Solopos.com, SOLO -- RSUD dr Moewardi Solo menjadi salah satu RS yang ikut penelitian uji klinik terapi plasma konvalesen terhadap pasien Covid-19.

Hingga pekan pertama November, sudah ada 13 partisipan yang menerima terapi tersebut. Direktur RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi, mengatakan uji klinik pemberian plasma konvalesen itu sudah mulai sejak Juli lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Suplai plasma kami dapat dari Palang Merah Indonesia [PMI] Solo, RSUD Sidoarjo Jawa Timur, dan RSUP Fatmawati Jakarta. Terapi ini masih dalam tahap uji klinik. Jadi bukan bagian dari pencegahan melainkan pengobatan pasien. Karena sifatnya sebagai terapi, belum ada protokolnya, dan belum uji coba di seluruh dunia,” katanya kepada Solopos.com yang menghubunginya, Senin (2/11/2020) sore.

Pedagang Pasar Klewer Sudah Pindah, Alut Keraton Solo Ditarget Bersih 10 November

Mengutip laman Litbang Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pelaksanaan uji klinik terapi konvalesen tetap memprioritaskan keselamatan pasien Covid-19 sebagai subjek penelitian.

Pengujian juga mematuhi protokol penelitian serta prinsip cara uji klinis yang baik (good clinical practice). Pasien Covid-19 yang bersedia berpartisipasi atau menjadi subjek uji klinis ini harus memenuhi syarat antara lain berusia minimal 18 tahun.

Perawatan 14 Hari

Kemudian, dalam perawatan dengan derajat berat atau derajat sedang mengarah ke berat, bersedia menjalani perawatan minimal selama 14 hari.

Seleksi Penerimaan CPNS Pemkot Solo 2019 Kelar, 6 Lowongan Tak Terisi

Selain itu pasien Covid-19 yang menjalani terapi konvalesen ini harus mengikuti prosedur penelitian. Sebelum memulai uji klinik, subjek harus menandatangani formulir persetujuan atas penjelasan (informed consent form).

Dalam uji klinik itu, pasien akan mendapatkan 200 mililiter plasma secara apheresis sebanyak dua kali dengan selang waktu tiga hari sepanjang pengujian.

“Karena baru tahap terapi ya ada yang sembuh, ada yang tidak. Teknisnya, bisa dengan yang membidangi langsung,” ungkap Cahyono.

Libur Panjang Akhir Pekan Tak Dongkrak Kunjungan Mal Solo, Karena SE Baru Wali Kota?

Selama uji klinik terapi kepada pasien Covid-19 ini akan ada pemantauan dan evaluasi terhadap pemeriksaan laboratorium dan radiologi, yakni rontgen paru atau CT Scan.

Selain itu, juga ada pemantauan terhadap perubahan kadar virus, perubahan kadar antibodi netralisasi, dan perubahan skala perawatan.

Informasi sebelumnya, mayoritas kondisi pasien positif Covid-19 membaik setelah menjalani terapi plasma konvalesen dari RSUD dr Moewardi, FK UNS, dan PMI Kota Solo.

Solo Tambah 38 Kasus Positif Covid-19 Pada Akhir Pekan, 14 Orang Dari Uji Swab Mandiri

Penyintas Covid-19

PMI Kota Solo mengajak penyintas Covid-19 ikut berperan langsung dengan donor plasma darah untuk terapi bagi pasien lainnya. Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Solo, Kunti Dewi Saraswati, menjelaskan telah mentransfusi plasma konvalesen tujuh kali dari penyintas Covid-19.

Para penyintas itu sebelumnya pernah menjalani perawatan di RS UNS dan RSUD dr Moewardi. Transfusi jua dilakukan dua kali dengan penyintas dari RSUP dr Suraji, Klaten.

“Yang kami tahu [tingkat efisien kesembuhan] berhasil mayoritas. Ada satu dua pasien kurang berhasil karena kondisi pasien Covid-19 tersebut. Tidak semua pasien bisa menjalani terapi plasma konvalesen,” katanya, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya