SOLOPOS.COM - Pesilat PSHT unjuk gigi dalam pembukaan Kejuaraan Pencak Silat PSHT Cup II di Balai Desa Sidoharjo, Sidoharjo, Sragen, Sabtu (3/4/2021). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 127 peserta bersaing dalam Kejuaraan Pencak Silat Pelajar PSHT Cup II yang digelar Paguyuban Wilayah Barat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sragen Pusat Madiun di Gedung Balai Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Sabtu (3/4/2021).

Para pesilat PSHT itu bertanding di hadapan 14 juri dari 20 ranting di Kabupaten Sragen. Kejuaraan tersebut digelar untuk mencari bibit-bibit atlet pencak silat Sragen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kejuaraan tersebut dibuka Ketua Baru Cabang PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun Sunanto secara simbolis dengan menabuh gong.

Baca juga: Setahun Mati Suri, Pedagang Suvenir Museum Sangiran Tak Sabar Berjualan Lagi

Ketua Panitia Kejuaraan PSHT Cup II, Nano Suyatno, mengatakan 127 peserta itu terdiri atas peserta untuk usia sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).

Dia menjelaskan pada kejuaraan PSHT Cup I dilakukan pada 2017 lalu di Plupuh. Dia melanjutkan PSHT Cup II semula diadakan pada 2018 tetapi karena situasi tidak memungkinkan diundur hingga 2020.

“Ternyata 2020 ada pandemi Covid-19 sehingga baru bisa digelar sekarang karena Sragen sudah aman dan aparat memberi kelonggaran. Karena masih pandemi, kami tetap menerapkan protokol kesehatan bagi peserta, wasit, juri, dan tamu undangan,” ujarnya saat ditemui wartawan, Sabtu siang.

Baca juga: Warung Soto di Sambungmacan Sragen: Jumat Gratis, Hari Biasa Rp1.000

Nano mengatakan tim juri ada 14 orang. Dia mengatakan penilaian diambil dari teknik jatuhan, tendangan, dan pukulan. Dia mengatakan aturan dalam pertandingan menggunakan aturan dari Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) tahun 2012.

Dia mengatakan khusus kelas SD yang bertanding hanya peserta dengan berat badan 30-40 kg.

Sementara itu, Sunanto mengatakan untuk kemajuan PSHT maka guyup rukun saling silaturahmi tetap dikedepankan. Dia menyampaikan kejuaraan ini dilaksanakan untuk mencari bibit unggul sebagai atlet pencak silat Sragen.

Baca juga: Soal Target Pengentasan Kemiskinan, Wabup Sragen Dedy Endriyatno Bilang Begini

“Jaga sportivitas dan kedepankan jiwa ksatria saat di gelanggang. Gunakan teknik-teknik yang matang! Jangan terbawa emosi yang akan merugikan Anda. Kesombongan itu juga akan menghancurkan Anda sendiri di gelanggang. Di pertandingan ada lawan tetapi di luar pertandaingan semua kawan,” pesannya.

Selain itu, Sunanto berpesan kepada para wasit dan juri supaya tidak berpihak. Sunanto tidak ingin pengalaman kejuaraan sebelumnya terulang, yakni yang seharusnya menang justru dikalahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya