SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

KULONPROGO—Dalam kurun waktu satu tahun ini, tercatat sebanyak 12 orang penyadap nira di Kulonprogo jatuh. Satu di antaranya tewas. Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berupaya membantu keamanan para penyadap, namun alat keamanan masih belum banyak digunakan warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diungkapkan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo saat melayat di rumah duka Naryono, 57, di Dukuh Anjir, Desa Hargorejo, Kokap, Senin (3/12). Naryono meninggal karena jatuh saat menyadap nira. Hasto mengatakan, upaya untuk membantu keamanan para penyadap nira telah dilakukan melalui Dinsosnakertrans Kabupaten dan Provinsi DIY dengan memberi bantuan alat pengaman dalam memanjat kelapa. “Namun peralatan yang diberikan itu tidak bisa dengan mudah diterima oleh para penderes [penyadap],” katanya.

Ia menyebutkan, ada tiga kelompok penderes di Desa Hargorejo yang telah dibantu sebanyak 70 alat pengaman. Namun, kasus kecelakaan penderes masih terjadi. Menurut Hasto, dari data yang masuk sepanjang 2012, tercatat sebanyak 12 penderes jatuh. “Satu orang yakni Naryono, meninggal dunia, yang lain kebanyakan patah tulang,” kata Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya