SOLOPOS.COM - Awan panas guguran Merapi, Sabtu (24/42021) pukul 00:42 WIB ke arah tenggara. (Twitter @BPPTKG)

Solopos.com, SLEMAN -- Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Kurun waktu 12 jam terpantau 6 kali luncuran awan panas guguran dari puncak Gunung Merapi. Arah luncuran awan panas bahkan ada yang mengarah ke sektor tenggara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan awan panas terjadi pada periode pengamatan tanggal 23 April 2021 pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB. Pada periode itu awan panas terjadi sebanyak 2 kali dengan jarak luncur ke barat daya.

Baca juga: Pengendara Beat Meninggal Usai Tabrak Pohon di Sragen

"Awan panas guguran Merapi tanggal 23 April 2021 pukul 19.44 WIB. Jarak luncur 1.300 meter ke arah barat daya. Kemudian pukul 21.12 WIB dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya," kata Hanik dalam keterangannya dilansir detik.com, Sabtu (24/4/2021).

Lebih lanjut, Hanik memerinci empat awan panas lainnya terjadi pada 24 April 2021 pukul 00.03 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 milimeter dan durasi 160 detik. Jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya.

Selanjutnya awan panas pukul 00.42 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 milimeter dan durasi 77 detik. Kemudian pukul 01.07 WIB, awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 milimeter dan durasi 87 detik.

Baca juga: Pesawat Patroli P-8 Poseidon Amerika Serikat Ikut Cari KRI Nanggala 402

"Dua awan panas ini jarak luncurnya 700-800 meter dan keduanya mengarah ke sektor tenggara," ungkapnya.

Dia menambahkan tak berselang lama, awan panas kembali meluncur yakni pada pukul 01.29 WIB. Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 milimeter dan durasi 92 detik.

"Jarak luncur 1.200 meter ke arah barat daya," ungkapnya.

Hanik juga menjelaskan dalam periode pengamatan 12 jam, teramati guguran lava pijar sebanyak 33 kali.

"Jarak luncur lava pijar antara 1.000 meter hingga 1.200 meter ke arah barat daya," ungkapnya.

Baca juga: Gerbang Neraka di Bumi Ini Jadi Daya Tarik Wisata di Turkmenistan

BPPTKG hingga kini menyebut aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga (Level III) sejak 5 November 2020.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya