SOLOPOS.COM - Menara Wijaya di Kompleks Kantor Pemkab Sukoharjo (Solopos/Indah S.W.)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) menggelar kompetisi Inovasi Pelayanan Publik. Dalam kegiatan itu, Kabupaten Sukoharjo telah mengantongi 12 instansi yang turut berpartisipasi.

Ihwal kompetisi Inovasi Pelayanan Publik itu disampaikan Analis Tata Laksana Organisasi Sekretariat Daerah Kab. Sukoharjo, Wiwin Hesty Ramadhani, Senin (18/4/2022), kepada Solopos.com. Hesty menyebut 12 instansi tersebut membawa inovasi masing-masing. Dia membeberkan peserta tersebut berasal dari 5 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan 7 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi Kabupaten Sukoharjo tahun ini mengikutsertakan sebanyak 12 inovasi yang ada di Kabupaten Sukoharjo, dengan instansi dari 5 perangkat daerah dan 7 UPTD Puskesmas,” terangnya.

Baca juga: Sempat Ngeyel, 7 Pemuda Tak Berkutik Ditangkap Tim Pandawa Sukoharjo

Dia menambahkan instansi tersebut di antaranya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Pertanian dan Perikanan.

Sedangkan UPTD yang mengikuti kompetisi inovasi terdiri atas Puskesmas Weru, Puskesmas Tawangsari, Puskesmas Bendosari, Puskesmas Gatak (dua inovasi), Puskesmas Baki, dan juga Puskesmas Nguter.

Sosialisasi Secara Umum

Sementara itu, dia menyatakan beberapa instansi tersebut telah dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan KemenPANRB. “Kami dari bagian organisasi menjaring inovasi-inovasi yang sudah memenuhi kriteria dari KemenPANRB. Mulai dari umur inovasi dan beberapa aspek lainya,” jelasnya.

Baca juga: Beragam Potensi Ini Bikin Kartasura Jadi Incaran Investor dan Pendatang

Dia menambahkan, sebelum itu pihaknya telah melaksanakan sosialisasi secara umum dengan mengundang semua perangkat daerah yang melakukan pelayanan publik yaitu UPTD Puskesmas dan Kecamatan.

Pada sosialisasi itu, pihaknya menjelaskan terkait KIPP dan meminta instansi terkait yang memiliki inovasi untuk mengirimkan ringkasan inovasi yang dimiliki. Tak hanya itu, pihaknya mengaku telah mengundang inovator yang telah terjaring untuk mengikuti sosialisasi penulisan proposal lebih lanjut.

Lebih lanjut menurutnya, pihaknya mendatangkan narasumber, dosen administrasi Undip R. Slamet Santoso untuk memberikan pendampingan lebih lanjut kepada inovator terkait penulisan proposal. Dia menambahkan kegiatan tersebut saat ini sedang dalam tahap seleksi administrasi yang dimulai pada Senin (18/4/2022) sampai pada Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Polres Sukoharjo Gelar Kajian Ramadan Bareng Eks Napi Teroris

Dihubungi terpisah, Pustakawan Disarpus Sukoharjo, Tunardi, sebagai salah satu peserta kegiatan, mengatakan pihaknya terpilih sebagai salah satu inovator di Sukoharjo dengan program Gelisnya (Gerakan Literasi Sukoharjo), Minggu (17/4/2022).

Tunardi mengatakan kepada Solopos.com, inovasinya itu telah berjalan sejak 2017. Dia menyebut, konsep awalnya mengangkat tentang inklusi sosial. Namun pada masa pandemi, dia harus beradaptasi dengan pelayanan digital.

“Gelis sudah ada sejak 2017. Awalnya berkonsep inklusi sosial. Tapi setelah pandemi beradaptasi dengan layanan berbasis digital. Selanjutnya dua-duanya dijalankan setelah kebijakan berkumpul banyak orang diperbolehkan,” jelasnya.

Baca juga: Pendatang Ungkap Kartasura Minim Tindak Kriminalitas Tapi…

Dia juga menyebut pihaknya telah memasukkan semua progran kegiatan perpustakaan dalam Perencanaan Strategis Disarpus pada 2021 hingga 2026.
Pada beberapa tahun lalu, tepatnya 2018, program Gelis  juga membawa Tunardi menyabet gelar sebagai Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional Ketiga.

Ketahanan Institusi Publik

Sayangnya, pada 2021 Gelis yang berbasis inklusi sosial hanya lolos administrasi untuk kategori pendidikan dalam KIPP. Sementara itu, pada tahun ini dia memilih memasukkan programnya dalam kategori ketahanan institusi publik di masa pandemi.

“Sekarang Gelis ambil kategori ke-3 [dalam KIPP] terkait Ketahanan intitusi publik dimasa pandemi dan antisipasi pasca masa pandemi Covid-19. Dengan mengusung program Gelis berbasis digital,” katanya.

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Fasilitasi Mudik Gratis, Tapi Kuota Dibatasi 96 Orang

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan kebijakan umum KIPP, terdapat tiga kategori peserta. Kategori pertama menyasar pada Inovasi Pelayanan Publik yang Inklusif dan Berkeadilan. Sedangkan kategori ke dua, berfokus pada Efektivitas Institusi Publik untuk Mencapai TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).

Sementara itu, kebijakan terakhir mengacu pada Ketahanan Institusi Publik di Masa Pandemi dan Antisipasi di Masa Pasca Pandemi. Inovasi yang diikutsertakan dalam KIPP wajib memilih salah satu kategori inovasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya