SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Peneliti Maarif Insitute Sarbini menilai langkah Pemkab yang terus menerus melakukan mutasi terhadap sejumlah pejabat struktural di lingkup Setda Boyolali dalam kurun kurang dari setahun dalam pemerintahan Seno Samodro dan Agus Purmanto, menjadi sebuah langkah yang semakin tak jelas. Sementara, Kamis (17/2), Pemkab kembali memutasi sebanyak 119 pejabat eselon III, IV dan kepala sekolah dilingkup Pemkab Boyolali.

“Arah kebijakan Pemkab semakin tak jelas. Bagaimana bisa seorang pejabat yang baru sekitar empat bulan menjabat kemudian dimutasi ke bagian lain yang dinilai masih baru,” ujarnya kepada wartawan di Boyolali, Kamis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sarbini menambahkan hal itu bisa terlihat dari kinerja dari para pejabat itu sendiri. Pihaknya memastikan, para pejabat itu belum bisa menyesuaikan diri dengan lokasi yang baru untuk melaksanakan kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi).

Ekspedisi Mudik 2024

“Mutasi yang dilakukan Pemkab ini bisa saja rekor MURI dengan jumlah terbanyak melakukan mutasi dalam setahun terakhir,” tandas dia.

Selain itu, imbuh Sarbini, dengan dilakukannya mutasi dari pejabat hingga staf itu juga membuat kekacauan terhadap Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Boyolali, terutama terhadap lembaga yang mengurusi pelayanan dan teknis. Pasalnya, jelas Sarbini, dengan adanya kekacauan SIMDA Boyolali ini juga akan berpengaruh pada sistem keuangan daerah.

“Karena personel yang telah paham dan mendapatkan pelatihan SIMDA dipindah ke lokasi yang tidak berhubungan dengan hal-hal seperti itu. Jelas sistem pemerintahan di Boyolali akan terganggu, karena orang-orang yang mengurusi SIMDA itu merupakan orang-orang pilihan,” tandas dia.

Sementara, 119 pejabat struktural eselon III, IV dan kepala sekolah yang dimutasi diambil sumpah dan janji oleh Wabup Agus Purmanto di Pendapa Pemkab Boyolali.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, sejumlah pejabat eselon III yang dimutasi di antaranya Camat Ngemplak Hendarto Setyo Wibowo diganti Susilo Hartono yang sebelumnya menjabat Kabag Pengendalian Pembangunan (Dalbang) Setda Boyolali.

Hendarto menjabat sebagai Kabag Organisasi dan Kepegawaian Setda Boyolali. Selain itu, staf medis di RSU Pandanarang Boyolali dr Asri Mumpuni menjadi Kepala RSU Banyudono dan drg Handayani menjadi Kepala RSU Simo.

Wabup Agus Purmanto dalam sambutannya mengatakan mutasi itu bukan hal yang istimewa bagi para PNS di Boyolali. Menurutnya, mutasi itu merupakan salah satu hadiah atas prestasi kerja yang telah dilaksanakan setiap PNS.

“Mutasi itu sebagai upaya untuk pemantapan kerja para PNS. Terlebih DPRD Boyolali juga telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun mendatang. Pasalnya, Perda RPJMD itu sebagai acuan dalam melaksanakan pembangunan ke depan,” tandas Wabup.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya