SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG -- Melihat jumlah pasien virus corona yang meninggal dunia mencapai 11 orang dalam sehari, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan masyarakat jangan mudik.

Pada Jumat (3/4/2020), terjadi lonjakan jumlah pasien baru positif virus corona di Jateng dan diiringi 11 kasus kematian. Ganjar mengingatkan angka kematian harus ditekan berapapun itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meski tak mengakui 11 kematian baru pada Jumat (3/4/2020), Ganjar menilai pasien positif corona yang meninggal di Jateng sangat memprihatinkan. Ia pun mengimbau masyarakat Jateng lebih disiplin dalam mentaati anjuran pemerintah dalam mengantisipasi penularan Covid-19.

Secara khusus, Ganjar mengingatkan warga Jateng jangan mudik.

"Ini harus dicegah, makanya kalau diminta jangan pulang ya jangan pulang [pemudik], kurangi aktivitas di luar rumah ya harus dikurangi. Ini harus dicatatkan, butuh partisipasi dari masyarakat," ujar Ganjar, Jumat.

Ganjar menambahkan untuk menekan angka kematian kalangan lanjut usia menjadi perhatian penting. Hal itu karena kelompok lanjut usia sangat rentan mengalami kematian jika tertular Covid-19.

"Kelompok sepuh harus diselamatkan, yang meninggal rata-rata usia lanjut, punya penyakit bawaan. Publik tidak mentaati [anjuran pemerintah] potensi akan lebih tinggi. Harus kampanye terus-menerus. Makanya, dua hal yang perlu dilakukan saat ini, sering cuci tangan dan pakai masker," terang Ganjar.

Inilah yang membuat Ganjar menegaskan agar masyarakat jangan mudik dan tak ke mana-mana.

Ganjar sendiri selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jateng membantah 11 pasien positif virus corona yang meninggal dalam satu hari.

"11 pasien [ corona ] yang meninggal [ di Jateng ] itu merupakan akumulasi dari beberapa hari, karena masuknya [ke rumah sakit] berbeda-beda," ujar Ganjar saat dihubungi Solopos.com, Jumat malam.

Beda Data

Ganjar mengatakan data yang dihimpun pusat dengan Pemprov Jateng kerap berbeda. Namun, ia mengklaim data yang dihimpun pihaknya jauh lebih valid. Padahal jumlah pasien positif corona yang meninggal di Jateng hari ini baik versi Pemprov maupun pusat sama persis.

Maklumat Ganjar Pranowo Soal Corona: Jangan Takut Kelaparan!

"Seperti contoh, pusat itu baru saja memuat pasien kita yang sembuh. Padahal, itu sudah kita muat sejak beberapa hari lalu," terang pria yang juga Gubernur Jateng itu.

Data yang dirilis pemerintah pada Jumat sore menunjukkan jumlah kasus positif virus corona di Jateng bertambah 10 orang. Dari 104 kasus positif pada Kamis (2/4/2020), menjadi 114 kasus pada Jumat.

Kenaikan itu dibarengi lonjakan jumlah kasus pasien positif corona meninggal dunia di Jateng, dari 7 orang pada Kamis, kini bertambah 11 menjadi 18 orang. Dengan demikian, kini rasio kematian pasien positif corona di Jateng kini mencapai 15,79%. Rasio itu merupakan yang tertinggi di antara provinsi se-Jawa.

Grobogan Alot Sepakati Libur Salat Jumat

Angka itu berpotensi naik lagi mengingat wabah ini diprediksi belum mencapai puncak. Apalagi, imbauan Ganjar agar dan kepala daerah lainnya agar masyarakat jangan mudik diabaikan sebagian orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya