SOLOPOS.COM - (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha) Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat (kiri) melihat loket pembuatan paspor dalam kunjungan Safari Ramadhan di Kantor Imigrasi Solo, Rabu (24/7). BNP2TKI sedang menyiapkan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementrian Hukum dan HAM untuk sistem terintegrasi dengan imigrasi untuk mempermudah pelayanan TKI.

(JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha) Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat (kiri) melihat loket pembuatan paspor dalam kunjungan Safari Ramadhan di Kantor Imigrasi Solo, Rabu (24/7). BNP2TKI sedang menyiapkan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementrian Hukum dan HAM untuk sistem terintegrasi dengan imigrasi untuk mempermudah pelayanan TKI.

(JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)
Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat (kiri) melihat loket pembuatan paspor dalam kunjungan Safari Ramadhan di Kantor Imigrasi Solo, Rabu (24/7/2013). BNP2TKI sedang menyiapkan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementrian Hukum dan HAM untuk sistem terintegrasi dengan imigrasi untuk mempermudah pelayanan TKI.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Solopos.com, KARANGANYAR--Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat memperkirakan kira-kira 100.000-an TKI dari berbagai negara di luar negri bakal mudik Lebaran. Mayoritas para TKI ini berasal dari negri tetangga, Malaysia.

“Jumlah TKI di luar negri yang akan pulang kampung pada Lebaran meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa. Jika pada hari biasa TKI yang pulang antara 40.000 sampai 50.000, saat Lebaran bisa naik antara 80.000 sampai 100.000 orang. Kalau dari Timur Tengah mungkin berkurang karena ada moratorium,” ujar dia ketika menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Imigrasi Surakarta, Rabu (24/7/2013).

Pada Rabu siang Jumhur meninjau pelayanan Kantor Imigrasi Surakarta. Dia bersama rombongan masuk ke beberapa ruang pelayanan di kantor yang terletak di Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karangayar.

Menurut dia para TKI yang akan merayakan Lebaran di kampung halaman tersebut masuk dari berbagai bandara dan pelabuan. Kebanyakan mereka masuk melalui delapan atau sembilan bandara dan pelabuan di Indonesia yang sudah menggunakan sistem online.

Ditanya jumlah TKI asal Jateng yang bakal masuk dia mengau belum bisa memastikannya. Sebab mereka bisa masuk dari berbagai bandara dan pelabuhan di Indonesia.

Menyinggung kecenderungan keinginan warga yang berngkat ke luar negeri seusai Lebara, Jumhur membenarkannya. Berdasar data yang dipunyainya kecenderungan mereka ingin bekerja ke luar negeri pasca-Lebaran mencapai 20 persen sampai 30 persen.

“Kenaikan seara nasional 20 persen sampai 30 persen, mereka umumnya ke Asia-Pasifik. Dulu mereka juga banyak yang ke Timur Tengah tetapi karena sekarang moratorium yang ke sana tidak ada.”

Pada bagian lain dia menjelaskan pemberlakuan sistem online dua tahun terakhir sangat membantu kabupaten dan kota. Karena selama ini mereka tak pernah tahu berapa orang warganya yang berangkat ke luar negri.

Dia mencontohkan saat kunjungan on the spot ke Subang, Jabar semula wilauah itu hanya 50 orang per tahun yang tercatat bepergian ke luar negri. Namun setelah penerapan sistem online, tercatat ada 7.000 orang per tahun.

“Memang selama ini orang lewat begitu saja tak perlu ke dinas. Mereka yang umumnya ke Timur Tengah itu langsung ke Jakarta diproses dan berangkat. Karena untuk tenaga kerja yang ke Timur Tengah kadang tak perlu ada pelatihan khusus. Sekarang dengan sistem ini semua tertutup.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya