SOLOPOS.COM - Ilustrasi demam berdarah. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN – Jumlah kasus demam berdarah dengue atau DBD di Klaten terus mengalami peningkatan. Hingga pekan pertama Desember 2020, ada 382 kasus DBD.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Senin (14/12/2020), ada 10 orang meninggal dunia dari ratusan kasus DBD tersebut. Kasus kematian kali terakhir terjadi pada pekan akhir November hingga awal Desember lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah kasus maupun korban meninggal dunia akibat DBD di Klaten meningkat dibandingkan pada 2019 dengan angka kasus dari awal tahun hingga akhir 2019 sebanyak 320 kasus dengan lima orang meninggal dunia.

Jangan Sembarangan, Berikut 7 Tips Makan Malam Sehat Saat Sedang Diet

Ekspedisi Mudik 2024

Kasi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni, mengatakan seluruh korban meninggal dunia berusia di bawah 17 tahun atau anak-anak.

“Kemungkinan hingga terjadi kematian itu dikarenakan keterlambatan dalam penanganan. Kemungkinan saat dibawa ke pelayanan kesehatan sudah dalam kondisi kurang baik. Sehingga sangat penting untuk mengenali gejala DBD ini agar tidak terjadi keterlambatan dalam penanganan,” jelas Wahyuning.

Wahyuning membenarkan pernah ada kasus seorang pasien DBD yang diketahui juga terpapar virus corona. Hal itu diketahui setelah petugas kesehatan mencurigai kondisi pasien yang mengalami demam diikuti sesak napas hingga dilakukan swab test.

“Kasus itu sudah terjadi lama sekitar Mei lalu. Pasien itu dirawat di ruang khusus dan sembuh dari DBD juga Covid-19. Tidak sampai diberikan pengobatan khusus. Hanya perbaikan kondisi,” jelas dia.

Waspada

Wahyuning kembali mengingatakan warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mereka dengan rutin menggiatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui pembersihan secara berkala di tempat-tempat atau wadah yang berpotensi untuk berkembang biak jentik nyamuk. Dia berharap penyuluhan kegiatan PSN bisa digencarkan melalui grup media sosial kampung.

“Dalam kondisi pandemi seperti ini, kami tidak bisa melakukan penyuluhan secara massal. Kami manfaatkan semaksimal mungkin media yang ada. Kami berharap dari pihak desa membantu untuk mengingatkan warga. Bisa melalui grup-grup WA kampung untuk saling mengingatkan,” kata dia.

Duh, Sudah 8 Kecelakaan KA Terjadi di Perlintasan Tanpa Palang Kalijambe Sragen

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan kasus DBD masih berpotensi naik hingga akhir tahun. Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan hingga potensi terjadi genangan air di tempat bersih sangat mungkin terjadi.

Genangan-genangan air itu bisa meningkatkan jumlah jentik. Lantaran hal itu, Anggit kembali mengingatkan warga untuk rutin membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat genangan air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya