SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa mengenakan masker (Solopos-M. Ferri Setiawan)

Solopos.com, BANTUL — Banyak sekolah dasar negeri di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, kekurangan murid saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022. Kekurangan siswa di sekolah dasar itu ditengarai karena berhasilnya program keluarga berencana (KB).

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko, mengatakan SD Negeri di Bantul yang kekurangan murid saat PPDB 2022 bukan hanya di SDN Bongsren, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak. Selain SDN itu, ada beberapa SDN yang juga mengalami kondisi serupa.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Kondisi kekurangan murid bukan hanya terjadi pada tahun ini saja, tetapi juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Seperti SDN yang ada di Kapanewon Dlingo, Sedayu, dan Pandak.

Menurut dia, SDN yang kekurangan murid itu kemungkinan karena berhasilnya program keluarga berencana (KB) sehingga calon murid atau anak-anak yang masuk TK dan SD memang minim.

Baca Juga: Miris! PPDB 2022 Berakhir, SD Negeri di Bantul Ini Cuma Dapat 8 Siswa

“Saya senang tidak apa-apa [sekolah kekurangan siswa] berarti kesadaran masyarakat untuk KB bagus. Dulu suami istri anak bisa 11 anak, sekarang kan hanya satu sampai dua anak sehingga sekolah dulu banyak karena anak banyak. KB berhasil ada sekolah tak dapat,” katanya, saat dihubungi Kamis (16/6/2022).

Selain itu, banyaknya sekolah swasta bermunculan sehingga kekurangan siswa pada SDN pun menurutnya wajar. Dia mengatakan ada sekitar 10 SDN yang kekurangan murid yang siswanya di bawah standar minimal dalam satu rombongan belajar (rombel).

Dia menjelaskan dalam satu rombel minimal jumlah siswa 28 siswa dan yang kurang dari itu cukup banyak, ada yang hanya mendapatkan 20 siswa dan ada yang mendapatkan 15 siswa. Jumlah itu diakuinya masih wajar, tetapi ada juga yang siswanya di bawah 10 orang seperti yang terjadi di SDN Bongsren.

Baca Juga: Gelombang Tinggi Diprediksi Terjang Pesisir Jawa,Pantai di Bantul Aman?

“Untuk sekolah yang jumlah siswanya di bawah 10 siswa, paling ada lima sekolah,” kata dia.

Terkait dengan kekurangan siswa di SDN Bongsren, pada tiga tahun lalu pihaknya sempat melakukan verifikasi karena jumlah siswa setiap tahun ajaran baru hanya mendapatkan siswa di bawah 10 orang.

Dalam verifikasi tersebut, Disdikpora sempat mewacanakan agar tutup secara alamiah dan digabung ke sekolah terdekat dengan alasan tidak efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan karena dana bantuan operasional (BOS) juga sedikit.

“Usulan regrouping apabila sekolah muridnya minim memang untuk efektivitas, efisensi guru, guru bisa dipindahkan karena banyak sekolah kurang guru. Selain itu anggaran bisa ngirit,” ucapnya.

Baca Juga: Banyak Wali Murid Datangi Posko PPDB Bantul, Ada Masalah Apa?

Namun usulan untuk regrouping tersebut mendapatkan penolakan dari warga setempat. Saat itu ada sekitar delapan orang dari tokoh masyarakat setempat yang tidak setuju sekolah tersebut ditutup. Aspirasi masyarakat tersebut diakuinya sangat bagus karena memiliki kepedulian terhadap kemajuan sekolah, bahkan masyarakat siap membantu mencarikan calon siswa untuk masuk ke sekolah tersebut.

“Saya apresiasi [aspirasi masyarakat] dan tetap mempertahankan sekolah itu,” katanya.

Lebih lanjut Isdarmoko mengatakan ada 281 SDN di bantul, jika ditambahkan dengan SD swasta jumlahnya menjadi 364 sekolah.

Meski PPDB sudah ditutup, kata dia, jika ada anak yang belum mendapatkan sekolah dan sekolah masih kekurangan kuota tetap masih bisa diterima.

“Saya punya kebijakan sekolah kurang murid ada masyarakat belum dapat sekolah bisa daftar meskipun PPDB tutup,” tandas Isdarmoko.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kepala Disdikpora Bantul: Masih Banyak Sekolah dengan Siswa Kurang dari 10 Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya