SOLOPOS.COM - Hacker di AS diklaim berusaha curi data-data rahasia Covid-19. (Istimewa/Ilustrasi)

SOLOPOS.COM, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate berkomentar singkat merespons dugaan 10 kementerian dan lembaga di Indonesia dibobol hacker China.

Menurut Johnny, hal yang berkaitan dengan serangan siber ditangani langsung Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). “Yang terkait dengan serangan siber sebaiknya ke badan siber. Kominfo selalu akan ikut membantu sesuai tupoksi Kominfo,” ujar Johnny kepada detik, Minggu (12/9/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bekerja Sama

Menkominfo mengungkapkan lintas kementerian dan lembaga selalu bekerja sama. “Info seperti itu perlu dicek terlebih dahulu dan ada code of conduct dan prosedur yang perlu diperhatikan,” ucapnya.

Baca Juga: Merugi Rp1 Triliun, Pengusaha Berharap Bioskop Segera Dibuka 

Diberitakan sebelumnya, kelompok hacker China yang disebut Mustang Panda diduga membobol minimal 10 kementerian dan lembaga di Indonesia.

Dugaan ini diberitakan The Record berdasarkan laporan dari Insikt Group, divisi riset ancaman siber milik Recorded Future.

Mustang Panda adalah kelompok hacker dengan aksi spionase siber di Asia Tenggara.

Sejak Maret 2021

Insikt menemukan bahwa pada bulan April 2021, ada malware PlugX dari Mustang Panda di dalam jaringan pemerintah Indonesia.

Penembusan oleh hacker China ini diduga sudah terjadi sejak bulan Maret 2021. Titik masuk dan metode malware mereka masih belum jelas.

Insikt Group disebutkan sudah memberi tahu pemerintah Indonesia pada Juni dan Juli 2021. Namun menurut mereka, pihak pemerintah Indonesia saat itu belum memberikan tanggapan.

BIN Dibobol

Badan Intelijen Negara (BIN) diklaim Insikt juga ikut dibobol. The Record mengatakan meminta konfirmasi pada Juli dan Agustus namun tidak ditanggapi.

Sumber The Record mengatakan bulan Agustus itu, pemerintah Indonesia mencari dan membersihkan sistem yang terinfeksi.

Namun beberapa hari kemudian, Insikt mengatakan pihak di jaringan pemerintah Indonesia masih terhubung dengan server malware hacker Mustang Panda.

The Record mengaitkan spionase siber ini dengan kebijakan luar negeri China yaitu Belt and Road Initiative.

Ini adalah langkah kerja sama ekonomi global China. Negara yang diajak dalam kerja sama Belt and Road Initiative ini menurut The Record menjadi target untuk spionase siber.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya