SOLOPOS.COM - Ilustrasi peternakan babi. (Reuters)

Solopos.com, SOLO — Petugas Rumah Potong Hewan (RPH) Solo mendapati sedikitnya 10 ekor babi yang terkonfirmasi positif virus African Swine Fever atau ASF) sejak akhir Agustus 2020.

RPH melakukan upaya pencegahan supaya virus itu tidak menulari hewan lainnya yang masih sehat. Kepala UPT Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Solo, Sumarno, mengatakan semua babi yang kena ASF itu berasal dari kandang di Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Awalnya ada babi sampai kandang penampungan dan sehari setelahnya mati. Kami bersama Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta mengambil sampel darah dan swab lendir hidung dan hasilnya positif [ASF]. Babi langsung kami bakar [musnahkan],” katanya kepada Solopos.com yang menemui di kantornya, Senin (2/11/2020).

Dokter RS Swasta Sukoharjo Dan Suaminya Meninggal, Anaknya Juga Positif Covid-19

Sumarno menjelaskan RPH Kota Solo menerapkan protokol ketat untuk mengantisipasi penularan virus pada hewan seperti African Swine Fever pada babi.

Langkah itu antara lain penyemprotan disinfektan setiap hari, pengecekan kondisi fisik babi sebelum masuk RPH. Juga tidak menampung hewan dalam kandang penampungan lebih dari semalam.

“Dulu RPH menerima kiriman stok babi dari pemasok untuk dua hari sampai tiga hari. Stok dua sampai tiga hari untuk efisiensi biaya transportasi oleh pemasok. Babi dimasukkan kandang penampungan RPH supaya tidak stres,” paparnya.

Konfirmasi Positif Covid-19 Solo Tambah 36, Paling Banyak Dari Jebres 13 Kasus

Sumarno menjelaskan kapasitas kandang penampungan RPH Kota Solo sekitar 90 ekor dan rata-rata pemotongan babi 11 ekor-12 ekor per hari. Pemotongan mulai pukul 03.00 WIB.

Cek Kondisi Fisik

Setelah temuan babi terkonfirmasi positif African Swine Fever, babi yang datang ke RPH Solo langsung menjalani proses pemotongan. Jumlah babi yang dipotong menjadi hanya sembilan ekor per hari akhir-akhir ini.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pemasok/belantik babi. Banyak pemasok babi dari Solo tapi kandangnya luar Solo. Lokasi paling banyak Karanganyar. RPH ini melayani kiriman hewan dari Soloraya,” ujarnya.

Terus Bertambah, Positif Covid-19 Perkantoran Pemkot Solo Kini Jadi 11 Orang

Ia mengimbau pemasok babi untuk mengecek kondisi fisik babi sebelum dikirim ke RPH Solo. Para peternak juga diminta melakukan bio security ketat termasuk tidak memberikan pakan dari sisa makanan yang berisiko menjadi media penularan virus.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Solo, Aryo Widyandoko, menjelaskan Kota Solo tidak memiliki industri peternakan babi.

KRL Jogja-Klaten Uji Coba 6 Hari Mulai Selasa, Ini Tahapan Rutenya

Ia meminta pemasok babi ke Kota Solo melakukan tindakan sesuai prosedur bila menemukan babi yang memiliki gejala terpapar African Swine Fever.

“RPH melayani pemotongan dari luar kota. Mestinya peternakan luar Kota Solo sudah kena dulu. Penularan tidak ke manusia. Sangat cepat menular kepada hewan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya