SOLOPOS.COM - Stefano Lilipaly (Affsuzukicup.com)

Solopos.com, SOLO — Ulasan tentang keistimewaan Kabupaten Klaten dibandingkan daerah lain dan keputusan Stefano Lilipaly gabung ke tim pesaing Persis Solo menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Rabu (11/5/2022).

Berbagai keistimewaan Kabupaten Klaten seringkali menjadi magnet bagi warga dari luar wilayah berkunjung ke Kabupaten Bersinar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dikutip dari wikipedia, Kabupaten Klaten memili luas kurang lebih 655,56 kilometer persegi. Kabupaten Klaten memiliki 26 kecamatan dengan 10 kelurahan dan 391 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduk mencapai 1.304.519 jiwa.

Berikut ini beberapa keistimewaan Kabupaten Klaten:

1. Berada di antara Kota Solo dan Jogja

Baca Juga : SEA Games: Foto-Foto Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Timur Leste 4-1

Keberadaan Kabupaten Klaten di tengah-tengah dua kota besar, Solo dan Jogja menjadi nilai plus bagi Kabupaten Bersinar.

Klaten terdapat Jl. Solo-Jogja yang saban hari dilalui ribuan pengendara dari Klaten dan luar Klaten. Di Klaten juga dilintasi kereta rel listrik (KRL). Tak lama lagi, Klaten juga akan dilintasi jalan tol Solo-Jogja. Hal itu menjadikan Klaten akan semakin dikenal masyarakat luas.

Klaten menjadi salah satu daerah yang menerima limpahan pemudik yang melintasi tol Jakarta-Solo. Klaten menjadi salah satu daerah perlintasan yang menghubungkan dua pintu tol Solo-Jakarta yakni di Kartasura dan Boyolali. Hal ini menjadikan Klaten vital.

“Pemudik ke arah Purworejo, Kulonprogo, Bantul, Jogja, Sleman, sebagian Wonogiri dan Sukoharjo lewatnya Klaten,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono, kepada Solopos.com, Jumat (15/4/2022).

Baca Juga : BTS Tidak Hadiri Billboard Music Awards 2022, Ini Alasannya

2. Kota 1.000 Candi

Kabupaten Klaten seringkali dijuluki kota 1.000 candi. Hal ini tak terlepas dari banyaknya candi di Kabupaten Bersinar.

Candi di Klaten bercorak Hindu-Buddha karena diperkirakan berdiri saat kerajaan Hindu-Buddha. Hal itu menjadi salah satu penyebab Klaten banyak ditemukan candi.

Di antara candi di Klaten, Candi Prambanan (dibangun abad ke-9 masehi), Candi Sewu (dibangun abad ke-8 masehi), Candi Plaosan (abad ke-9 masehi), Candi Lumbung (sekitar abad ke-9 dan ke-10 masehi), Candi Sojiwan (sekitar abad ke-9 masehi hingga ke-10 masehi), Candi Merak (sekitar abad ke-9 dan abad ke-10 masehi), Candi Gana, Candi Bubrah, dan lainnya.

3. Kota 1.000 Umbul

Baca Juga : Cara Beli Tiket Bioskop 21 dan XXI lewat M-Tix, Bisa Booking Film

Di Klaten juga banyak ditemukan umbul alias mata air. Umbul di Klaten tersebar di beberapa kecamatan, seperti di Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Tulung, Kecamatan Kebonarum, Kecamatan Ngawen, Kecamatan Jatinom, dan lainnya.

Beberapa umbul yang telah dikenal masyarakat, yakni Umbul Ponggok, Umbul Manten, Umbul Pelem, Objek Mata Air Cokro (OMAC) Tulung, Umbul Besuki, Umbul Nilo, Umbul Brondong, Umbul Brintik, Umbul Pluneng, dan lainnya.

4. Wisata di Lereng Gunung Merapi

Kecamatan Kemalang menjadi salah satu daerah Klaten yang berada di kaki Gunung Merapi. Di kecamatan ini menyimpan banyak pesona alam dengan pemandangan Gunung Merapi.

Baca Juga : Cek HP-mu, Ini Daftar Smartphone yang Tidak Bisa Lagi Pakai WhatsApp

Di antara objek wisata yang nge-hits di era sekarang, yakni Jembatan Girpasang di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Di samping itu terdapat gondola dan 1.000 anak tangga.

Di beberapa lokasi lainnya, terdapat banyak destinasi wisata di lereng Gunung Merapi, seperti di Deles Indah (Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang) dan Kali Talang (Desa Balerante, Kecamatan Kemalang).

5. Rawa Jombor

Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat memiliki ukuran panjang 7,5 kilometer dengan kedalaman 4,5 meter. Rawa Jombor mampu menampung air sebanyak 4 juta meter kubik.

Baca Juga : Berpeluang Rebound, Simak Perkirakan IHSG & Rekomendasi Saham Hari Ini

Saat ini, Rawa Jombor masih dalam tahap revitalisasi bertujuan mengembalikan fungsi waduk sebagai tangkapan air dan sumber irigasi. Rawa Jombor digadang-gadang menjadi destinasi wisata unggulan yang tak kalah dibandingkan Telaga Sarangan, Jatim.

Menurut hasil penelitian pakar lingkungan dari Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. Suratman, menyebutkan Rawa Jombor termasuk bagian dari warisan geologi yang disebut Bayat Purba.

Tempat itu berpotensi sebagai situs geologi dan dapat menjadi warisan dunia. Untuk itu, diperlukan langkah konservasi.

“Sesuai dengan pengelolaannya oleh BBWSBS, konservasinya diarahkan untuk irigasi dan ketahanan pangan. Kemudian, Rawa Jombor akan dijadikan wahana edukasi,” terangnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (22/4/2022).

Baca Juga : Dalem Lur, Ini Makna Sajian Apam, Kolak & Ketan Khas Mangkunegaran Solo

Selain ulasan tersebut, ulasan lain tentang pilihan Stefano Lilipaly gabung ke tim pesaing Persis Solo, jadwal bioskop XXI, 24 tahun kerusuhan Mei 1998, CFD Solo dibuka 15 Mei, laka MD di Jl. Solo-Sragen, maling di Jogonalan Klaten, libur nasional, klasemen Grup A sepak bola SEA Games, hingga pria Gatak Sukoharjo viral di medsos menjadi berita terpopuler di Solopos.com.

Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com selama 24 jam hingga Rabu (11/5/2022):

Inilah Keistimewaan Kabupaten Klaten yang Tak Dimiliki Daerah Lain

Akhirnya, Stefano Lilipaly Resmi Gabung dengan Tim Pesaing Persis Solo

Jadwal Bioskop XXI Hari Ini (10/5/2022): Mau Nonton Jam Berapa Lur?

24 Tahun Kerusuhan Mei 1998 di Solo, Bermula dari Demo Mahasiswa

CFD Solo Dibuka Lagi 15 Mei, Pemkot Solo: Slamet Riyadi Clear dari PKL

Perbaiki Ban di Jl. Solo-Sragen, Kenek Pikap Meninggal Tersambar Motor

Ini Dia Pencuri yang Kabur Meninggalkan Motornya di Jogonalan Klaten

Tanggal 16 Mei 2022 Hari Apa? Cek Daftar Hari Libur Nasional di Sini

Indonesia Tekuk Timor Leste, Klasemen Grup A Sepak Bola SEA Games Ketat

Bagikan Video Bareng Kakak, Pria Asal Gatak Sukoharjo Viral di Medsos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya