SOLOPOS.COM - Belasan mahasiswa asing mengunjungi Objek Wisata Goa Jatijajar. (Antara-Wisnu Adhi)

Solopos.com, SOLO — Ulasan tentang Goa Jatijajar di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah yang diceritakan kali pertama ditemukan seorang petani saat mencari rumput menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Selasa (18/1/2022).

Goa Jatijajar adalah situs geologi yang terbentuk melalui proses alamiah dari kapur dengan panjang 250 meter, lebar rata-rata mencapai 15 meter, dan tinggi 12 meter. Lokasi goa ini berada di ketinggian 50 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dihimpun dari Wikipedia, Minggu (16/1/2022), goa ini ditemukan pada 1802 oleh seorang petani bernama Jayamenawi. Ia memiliki lahan pertanian di atas goa tersebut.

Baca Juga : Asale Kebumen, Dulu Menyatu dengan Cirebon

Pada suatu ketika diceritakan Jayamenawi sedang mengambil rumput kemudian jatuh ke lubang yang ternyata ventilasi langit-langit goa. Tidak lama kemudian Bupati Ambal, salah satu penguasa Kebumen kala itu meninjau lokasi.

Saat mendatangi goa, dia menjumpai dua pohon jati tumbuh berdampingan dan sejajar pada tepi mulut goa. Kemudian dinamakanlah goa tersebut Goa Jatijajar.

Awalnya, goa ini tertutup tanah sehingga tidak ada akses masuk untuk melihat area dalam goa. Kemudian dilakukan pembongkaran. Akhirnya area goa yang tertutup tanah itu menjadi pintu masuk goa hingga sekarang.

Baca Juga : Inilah Batu Tertua di Jawa, Fondasi Pulau Jawa

Dilansir dari Kebumenkab.go.id, Goa Jatijajar merupakan salah satu goa yang berada di kompleks goa pada ketinggian sekitar 250 mdpl. Goa-goa di kompleks ini berkembang pada lapisan batu gamping berumur Miosen tengah.

Kehadiran fosil-fosil, seperti Lepidocyclina sumatensis Brady, L. Elegans Tan, dan Cyclopeus annulatus Martin menunjukan umur batuan juga menjadi ciri lingkungan asal, yaitu laut dangkal dengan kedalaman maksimum 60 meter.

Sendang di Goa Jatijajar

Goa jatijajar
Sendang Kantil di Goa Jatijajar, Kebumen, Jawa Tengah. (jatijajar.kec-ayah.kebumenkab.go.id)

Di dalam goa juga terdapat banyak stalagmit dan pilar atau tiang kapur, yaitu pertemuan antara stalaktit dengan stalagmit. Semuanya terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur.

Baca Juga : Pernah Jadi Sarangnya Kecu, Desa Pidekso Wonogiri Tak Pernah Kemalingan

Menurut penelitan ahli, pembentukan staglamit ini memerlukan waktu lama. Dalam satu tahun saja hanya bisa membentuk 1 cm. Dengan melihat staglamit di Goa Jatijajar, menggambarkan bahwa goa ini berumur sangat tua.

Goa ini juga memiliki sungai bawah tanah yang masih aktif dan tersingkap melalui beberapa sendang atau mata air yang letaknya berkisar 1-3 meter di bawah lorong fosil utama.

Beberapa sendang, di antara Sendang Kantil, Sendang Mawar, Sendang Puserbumi, dan Sendang Jombor. Berdasarkan kepercayaan setempat, sendang-sendang ini memiliki khasiat bagi siapapun yang mandi di sana.

Baca Juga : Cerita Sejarah Terbentuknya Pulau Jawa dari Sangiran

Sendang Puser Bumi dan Jombor konon airnya memiliki berbagai khasiat, seperti menyembuhkan penyakit dan khasiat-khasiat lain. Sedangkan, Sendang Mawar konon dipercaya jika ada yang mandi atau cuci muka di sendang tersebut akan awet muda.

Sendang Kantil dipercaya membuat impian dan cita-cita tercapai jika ada yang mandi dan cuci muka di sana. Secara keseluruhan, sebenarnya ada tujuh sendang, namun medan sulit dijangkau sehingga hanya terkuak empat sendang.

Sendang Mawar dan Sedang Kantil sudah melalui masa pembangunan sedangkan Sendang Jombor dan Sendang Puser Bumi masih alami dan belum ada penerangan. Selain itu, jalannya juga masih licin.

Baca Juga : Asale Nusakambangan Jadi Rumah Tahanan Kelas Kakap

Wisata Goa Jatijajar

Goa Jatijajar Kebumen

Awal mula dibuka Goa Jatijajar sebagai tempat pariwisata pada 1975. Inisiatif ini dikemukakan seorang pelayan publik bernama Soepardjo Rustam yang didukung Gubernur Jawa Tengah saat itu.

Saat itu yang terpilih dalam pengembangan objek wisata di Goa Jatijajar adalah CV AIS Yogyakarta dipimpin Saptoto, seorang seniman pembuat diorama terkenal di Indonesia.

Pembangunan pengembangan Goa Jatijajar termasuk dalam penambahan fasilitas lampu listrik sebagai penerangan, trap-trap beton untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan. Selain itu, pemasangan diorama Raden Kamandaka hingga Lutung Kasarung yang ada kaitan dengan legeda dibalik Goa Jatijajar.

Baca Juga : Kampung Mateseh & Asale Kota Magelang



Selain ulasan tentang Goa Jatijajar, ulasan lain tentang sel telur Luna Maya, Pemkot Solo akan bangun gedung kapasitas 15.000 orang, kasus investasi Yusuf Mansur, terdakwa kasus Asabri yang dituntut mati, kerugian gara-gara Pasar Tanjung Klaten tutup, wanita Boyolali diduga dihina polisi saat laporan, dampak piala dunia U-20 bagi Solo, petilasan Ki Semar, hingga tilang ETLE di Sukoharjo menjadi berita terpopuler di Solopos.com.

Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com selama 24 jam hingga Selasa (18/1/2022):

Asal-Usul Goa Jatijajar Kebumen, Berawal Dari Petani Mencabut Rumput

Antisipasi Umur Biologis, Luna Maya Sudah Membekukan Sel Telur

Gede Banget! Pemkot Solo akan Bangun Gedung Berkapasitas 15.000 Orang

Ratusan Investor Akan Gugat Yusuf Mansur Secara Bergelombang

Dituntut Mati Terkait Kasus Asabri, Nasib Heru Hidayat Ditentukan Besok

Segini Kerugiannya, Gara-Gara Bakul Pasar Tanjung Klaten Mogok Jualan

Laporkan Kasus Pemerkosaan, Wanita Ini Malah Dihina Polisi Boyolali

Piala Dunia U-20 Jadi Momen Emas Eksplorasi Sport Tourism di Kota Solo

Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil Jadi Tempat Pesugihan?

15 Hari 763 Kendaraan Kena Tilang ETLE di Sukoharjo, Ini Pelanggarannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya