Solopos.com, WONOGIRI — Salah satu tersangka, SAS enggan hadir dalam rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap nasabah bank plecit di aula lantai II Mapolres Wonogiri, Rabu (30/3/2022). Meski seperti itu, Polres Wonogiri tetap menggelar rekonstruksi.
Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Supardi, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto menjelaskan, pelaksanaan rekonstruksi bertujuan memvalidasi pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan tiga tersangka, RH, SAS, dan NS.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kami melakukan rekonstruksi dari awal sampai akhir dengan 10 adegan. Hasilnya, para pelaku memang semuanya melakukan penganiayaan terhadap korban. Saksi-saksi pun menguatkan kejadian itu terjadi,” katanya saat ditemui wartawan seusai rekonstruksi yang digelar terbatas, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga: Kreatif! Begini Cara Desa Sumberejo Wonogiri Atasi Korban Bank Plecit
Dalam rekonstruksi itu, diketahui ketiga tersangka terlibat dalam aksi penganiayaan terhadap nasabah bank plecit di Wonogiri.
Pelaku berinisial RH langsung melempar satu bundel formis ke korban berinisial R yang baru masuk rumah. Lemparan itu mengenai dahi sebelah kiri. Setelah itu menyiram air dan menginjak kaki R.
Selanjutnya, NS turut menyiram air dan menjambak rambut korban. Sedangkan SAS yang diperagakan oleh peran pengganti melakukan pemukulan dengan ponsel ke wajah korban.
Baca Juga: Terbaru! Perkara Kasus Penganiayaan Nasabah Bank Plecit di Wonogiri
Diketahui, SAS diganti peran oleh orang lain karena ia tak mau menghadiri rekonstruksi. Menurut AKP Supardi, alasannya karena SAS tak didampingi penasihat hukum. Meski demikian hal itu tak menjadi masalah karena rekonstruksi kejadian tak harus dihadiri pelaku.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
