SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (tengah), bersama Direktur Utama KAI Commuter, Mukti Jauhari (kanan), dan EVP Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta PT KAI, Asdo Atrivianto (kedua dari kiri), menempelkan Kartu Multi Trip (KMT) edisi khusus Solo saat akan menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) seusai launching KMT di Stasiun Solo Balapan, Solo, Kamis (8/4/2021). (Nicolous Irawan/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 250.000 Kartu Multi Trip (KMT) diterbitkan KAI Commuter untuk mendukung sistem pembayaran eletronik bagi pengguna KRL Jogja-Solo. KMT mendominasi transaksi elektornik KRL tersebut.

Selain KMT, aplikasi LinkAja juga cukup banyak digunakan untuk pembayaran elektronik oleh penumpang KRL. Baru sisanya menggunakan pembayaran via kartu perbankan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi KMT mengambil peranan 50 persen dalam pembayaran elektronik. Sementara LinkAja 26 persen. Baru sisanya sebanyak 24 persen menggunakan kartu-kartu perbankan,” ungkap Plt Direktur KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar, dalam Webinar Satu Tahun KRL Solo-Jogja yang disiarkan di kanal Youtube Solopos Live, Jumat (4/3/2022) malam.

Baca Juga: KRL Solo-Jogja Dinilai Sukses Dongkrak PDRB Sejumlah Daerah

Roppiq menyebut penggunaan LinkAja sebagai alat pembayaran elektronik KRL Solo-Jogja yang cukup banyak tersebut sangat menarik. Persentasenya sangat jauh bila dibandingkan penggunaan di KRL Jabodetabek. “Kalau di Jabodetabek, penggunaan LinkAja hanya sekitar 1 persen,” tuturnya.

Roppiq mengatakan kontribusi KRL dalam membangun budaya transaksi nontunai di Solo hingga Jogja cukup besar. “Contoh saja di Jogja. Berdasarkan data statistik BI, nilai transaksi uang elektronik di Jogja pada 2020 ke 2021 naik hampir 300 persen. Dari yang awalnya Rp534 miliar menjadi Rp1,4 tiliun. Ini cukup menggembirakan,” tuturnya.

Baca Juga: Integrasikan BST-Feeder dan KRL Solo-Jogja, Begini Kesiapan Dishub Solo

Sementara itu, Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM Yogyakarta, Arif Wismadi, mengatakan KRL Solo-Jogja dinilai sudah mampu berkontribusi mendukung terciptanya transportasi ideal. Khususnya dalam hal mendukung kecepatan mobilitas masyarakat dan kebebasan memilih alat transportasi.

“Sebelumnya mungkin Solo-Jogja 1 jam 50 menit kalau pakai mobil. Kemudian Prameks pernah hadir dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit. Kemudian sekarang [KRL] hadir lebih cepat lagi, yakni 1 jam 8 menit. Tentu hal tersebut merupakan layanan yang luar biasa,” terangnya.

Baca Juga: KRL Solo-Jogja Berhasil Dukung Percepatan Mobilitas Harian Masyarakat

Webinar satu tahun KRL Solo-Jogja dihadiri sejumlah pembicara di antaranya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang menyampaikan materi melalui rekaman video.

Kemudian Dirut PT KAI Didiek Hartantyo, Bupati Klaten Sri Mulyani, Direktur Badan Otorita Borobudur Indah Juanita, dan Kepala Dishub Solo Hari Prihatno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya