SOLOPOS.COM - Ilustrasi kembali ke sekolah. (Freepik)

Solopos.com KLATEN – Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten akan membahas rencana menambah jumlah sekolah menengah pertama atau SMP yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.

Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, mengatakan pembelajaran tatap muka terbatas untuk sementara masih bergulir di lima SMP yakni SMPN 2 Klaten, SMPN 1 Gantiwarno, SMPN 1 Kebonarum, SMPN 1 Karangdowo, serta SMPN 1 Kemalang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di lima sekolah itu sudah berjalan sejak Jumat (9/10/2020). Saban siswa di lima SMP itu yang sudah diizinkan orang tua mereka selama sepekan terakhir mengikuti pembelajaran tatap muka dua kali dalam sepekan.

TV Pendidikan Pemkot Solo Diuji Coba, Wali Kota Siaran Perdana

Ekspedisi Mudik 2024

Dari hasil evaluasi, pembelajaran tatap muka di kelima sekolah itu selama sepekan terakhir berlangsung sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang dibuat menyesuaikan protokol kesehatan.

“Untuk sekolah lainnya belum. Satu pekan ini kami evaluasi lagi. Kalau berjalan baik, rencana kami ke sekolah lain [memulai pembelajaran tatap muka],” kata Wardani saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (18/10/2020).

Namun, pembelajaran tatap muka yang digelar di sekolah lain itu tetap dilakukan secara bertahap. Di Klaten, ada sekitar 65 SMP berstatus negeri yang tersebar di 26 kecamatan. Jumlah siswa SMP di Klaten mencapai 74.326 orang.

Siswi SMKN 1 Ngawi Gugat Omnibus Law UU Ciptaker ke MK, Ini Kata Sang Ayah

Wardani menjelaskan per kecamatan sudah didorong untuk melakukan persiapan yakni satu kecamatan satu SMP menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas.

“Kami segera mengumpulkan SMP yang ditunjuk dari Disdik dan menyanggupkan siap [menggelar pembelajaran tatap muka terbatas] itu per kecamatan satu SMP. Jadi kami kumpulkan untuk persiapan dokumen perizinannya,” kata Wardani.

Direkomendasikan ke Tingkat Nasional

Meski pembelajaran tatap muka terbatas sudah dimulai, Wardani mengatakan pembelajaran daring tetap bergulir.

“Daya dukung dari forum komunikasi pimpinan kecamatan untuk menyelenggarakan ini [pembelajaran tatap muka terbatas] sangat bagus. Semoga ini menjadi model yang bisa direkomendasikan ke tingkat nasional,” ungkap dia.

Di sisi lain, terkait bantuan kuota internet dari Kemendikbud, Wardani mengatakan sudah mulai disalurkan. Dari laporan yang diterima, sekitar 75 persen dari total siswa SD dan SMP sudah menerima bantuan untuk mengikuti pembelajaran daring.

10 Berita Terpopuler : Kisah "Makam" di Pinggir Jalan Boyolali

Masing-masing siswa menerima bantuan kuota 35 Gb dengan rincian 5 Gb untuk kuota umum dan 30 Gb untuk kuota belajar.

Ditemui sebelumnya, Kepala SMPN 1 Gantiwarno, Harjana, mengatakan bantuan kuota internet dari Kemendikbud kepada siswa di sekolahnya sudah mulai turun. “Pada tahap pertama sudah 50 persen lebih,” urai dia.

Soal metode pembelajaran daring, Harjana menjelaskan menggunakan beragam platform seperti whatsapp, google form, serta zoom meeting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya