SOLOPOS.COM - Dua anggota Satgas Jogo Tonggo Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, menyerahkan bantuan paket sembako kepada keluarga yang menjalani karantina mandiri di rumah, Minggu (16/5/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Warga Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, bergotong-royong mensterilkan lingkungan mereka sebagai tindakan pencegahan persebaran Covid-19, Minggu (16/5/2021).

Mereka juga berbagi dengan warga yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah agar kebutuhan hidup tercukupi selama masa karantina. Aksi kepedulian sosial tersebut muncul setelah ada warga setempat berinisial S, 75, meninggal dunia pada Jumat (14/5/2021) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga itu sudah dimakamkan pada Sabtu (15/5/2021). Nenek-nenek itu meninggal dunia dalam kondisi hasil rapid antigen reaktif. Kemudian dilakukan swab test PCR dan hasilnya baru keluar Minggu.

Baca Juga: 29 Warga Sragen Positif Corona, 1 Orang Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr Hargiyanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu siang, menyampaikan hasil swab test PCR warga Pelemgadung tersebut ternyata positif Covid-19. Hargiyanto lalu meminta bidan desa untuk melakukan tracing kontak erat nenek-nenek itu.

Kontak erat tersebut akan menjalani pemeriksaan swab PCR pada Senin (17/5/2021) ini. “Tracing itu harus izin keluarga bersangkutan. Kemudian pendataan kontak erat dilanjutkan pemeriksaan PCR. Bagi lingkungan diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, seperti pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan, dan hindari kerumunan,” ujarnya.

Program Jogo Tonggo

Bayan Desa Pelemdagung, Karangmalang, Sragen, Jatmiko, menyampaikan Pemerintah Desa (Pemdes) Pelemgadung selalu mengimbau untuk rajin mensterilkan lingkungan warga masing-masing. Terutama di lokasi yang kedapatan ada kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Banyak Pelanggaran Prokes Di Mal, Satgas Covid-19 Sukoharjo Tegur Pengelola

Jatmiko juga mengimbau warga Pelemgadung, Sragen, turut serta bergotong-royong membantu meringankan beban keluarga yang terpapar Covid-19 lewat program Jogo Tonggo secara aktif.

“Ketua RT selalu mengawasi warga yang terpapar Covid-19 supaya patuh karantina mandiri di rumah. Ketua RT setempat juga menyiapkan bantuan berupa paket sembako untuk keluarga yang terpapar Covid-19 sebagai wujud perhatian dari warga,” jelasnya.

Sebelumnya, Jatmiko mengisahkan ada seorang perempuan berusia lanjut, S, yang meninggal dunia dengan hasil rapid test reaktif. Ia meminta keluarga warga itu menjalani isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: 20 Orang Sekampung Positif Covid-19, Lurah Sumber Solo: Tak Ada Lockdown

Gejala Sesak Napas

Menurutnya, tetangga sebelah rumah S itu juga ada yang sakit dan dirawat di rumah sakit. “Sebagai antisipasi, warga melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan satu RT. Kegiatan tracing dilakukan Bu Bidan,” ujarnya.

Dia menerangkan sekitar enam hari lalu tetangga S meninggal dunia karena sakit. Kemudian pada malam takbiran, ujarnya, nenek-nenek itu dibawa ke rumah sakit dan hasil rapid test reaktif. Malam berikutnya nenek-nenek itu meninggal dengan gejala sesak napas.

Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) DKK Sragen, dr Sri Subekti, menyampaikan data situasi Covid-19 Sragen per Minggu sore. Berdasarkan data tersebut, ada 22 kasus baru positif Covid-19 dan ada lima orang yang meninggal dunia dalam sehari. Pada Sabtu lalu kasus kematian sebanyak empat orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya