SOLOPOS.COM - Lokasi warga Kanoman, Karangnongko, Trimo Lewong, 65, dibunuh di Bangunrejo Kidul RT 007/RW 004, Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Sabtu (23/10/2021). (Espos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Soleman, 65, warga Bangunrejo Kidul, Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, tega membunuh sahabat karibnya, Trimo Lewong, 65, warga Kanoman, Kecamatan Karangnongko, Jumat (22/10/2021) sekitar pukul 20.00 WIB. Di desanya, Soleman dikenal sebagai jagoan kampung.

Peristiwa berdarah itu terjadi di rumah Soleman. Polisi menyebut perkelahian maut antarsahabat karib di Kabupaten Klaten itu terjadi dalam pengaruh minuman keras alias mabuk. Trimo Lewong meninggal dengan luka senjata tajam (sajam) di bagian leher. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Soleman dikenal memiliki temperamen tinggi. Selain itu, dia sering mabuk di rumahnya, tetapi warga dan tokoh masyarakat (tomas) tak ada yang berani mengingatkan.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Ketua RT 007, Dukuh Bangunrejo Kidul, Granting, Jogonalan, Dalinah, mengatakan warga tak ada yang berani menegur atau mengingatkan Soleman saat mabuk-mabukan di rumahnya. “Soleman itu awalnya bekerja sebagai tukang bikin batu bata. Sejak tiga tahun terakhir bekerja sebagai tukang serabutan,” kata Dalinah.

Baca Juga : 2 Sahabat Karib di Klaten Berkelahi Hebat, 1 Meninggal Dibacok

Hal senada disampaikan Sekretaris Desa (Sekdes) Granting, Kecamatan Jogonalan, Jumakir. Dia mengatakan Soleman dikenal memiliki temperamen tinggi. Sebelum membunuh Trimo, kata Jumakir, Soleman terlibat perkelahian dengan warga asal Prambanan, belum lama ini. “Dulu juga sempat menusuk orang waktu dulu. Dia itu orangnya kesenggol sitik, langsung emosi,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Soleman sempat mampir ke rumah Ketua RW 004, Suwarto, setelah membunuh temannya. Soleman meminta bantuan Suwarto untuk menyerahkan diri ke polisi. Saat datang ke rumah Suwarto, Soleman tak berterus terang kalau dirinya baru saja menghabisi nyawa temannya.

Suwarto mengantar Soleman ke Polsek Jogonalan. Selanjutnya, kasus tersebut ditangani Polres Klaten. “Jadi Soleman itu datang ke rumah saya. Ndodoki pintu. Ngamuk. Istri saya di dalam rumah sampai takut. Terus saya temui di luar. Di hadapan saya, Soleman minta tolong diantar ke sektor (Polsek). Tapi, dia enggak terus terang ke saya,” kata Suwarto, saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (23/10/2021).

Baca Juga : Perkelahian 2 Sahabat Karib di Klaten Terjadi Dalam Pengaruh Miras

Jagoan Kampung Pucat Pasi

Suwarto mengantarkan Soleman ke Polsek, tetapi hanya sampai seberang jalan kantor Polsek. “Dia kan masih warga saya. Saya pun mengantarnya meski dalam kondisi pusing karena habis minum obat [sedang sakit gigi],” ceritanya.

Suwarto melanjutkan ceritanya. Saat itu sudah malam dan dingin karena habis turun hujan. Suwarto mengenakan jaket, celana panjang, masker, helm, dan lainnya. Suwarto mengeluarkan sepeda motor untuk mengantarkan Soleman ke Polsek Jogonalan. “Saat diteras itu, Soleman terlihat tenang. Tidak gugup sama sekali. Malah dia sambil rokokan [merokok]. Di jalan, dia malah bilang ke saya untuk mengendarai sepeda motor dengan santai alias tak usah terburu-buru,” tutur Suwarto.

Suwarto mengantarkan Soleman hingga seberang jalan dekat Mapolsek Jogonalan. Sebelum masuk ke Mapolsek, Suwarto mewanti-wanti agar tak menyeret namanya jika Soleman tersandung kasus kriminal. “Saya bilang ke Soleman agar datang ke Polsek jalan kaki. Dia bilang iya. Tapi, di Polsek Jogonalan bilang dia diantar saya. Begitu balik mengantarkan Soleman, saya baru tahu kalau Soleman baru saja membunuh temannya. Jadinya, saya yang tak tahu apa-apa, dimintai keterangan polisi,” katanya.

Baca Juga : Perkelahian 2 Sahabat Karib, 1 Meninggal Kena Sabetan Pedang di Leher

Di Granting, Soleman hidup seorang diri. Istri dan empat anaknya meninggalkan rumah diduga karena tak kuat hidup bersama Soleman karena memiliki temperamen tinggi. Istri dan anak-anaknya pergi ke Bandung sejak tiga tahun terakhir.

Sebelum membunuh Trimo, Soleman pernah terlibat perkelahian dengan warga asal Prambanan. Bahkan, warga Bangunrejo Kidul sudah tak peduli dengan aktivitas yang dilakukan Soleman. “Saya dimintai keterangan polisi. Awalnya di Polsek Jogonalan. Lalu, di Polres Klaten. Di Polres Klaten, saya bertemu Soleman. Saat di kampung enggak ada yang berani sama dia. Begitu di Polres, ternyata terlihat pucat,” ungkapnya.

Suwarto menceritakan proses saat dirinya dimintai keterangan polisi di Polres Klaten. Berulang kali Suwarto menyampaikan tidak mengetahui peristiwa itu. “Gara-gara dia, saya dibentak-bentak penyidik. Pas ditanya yang dibunuh Soleman siapa. Saya memang enggak tahu-menahu soal itu,” ungkapnya.

Baca Juga : Tersangka Pembunuh Sahabat Karib di Klaten, Hidup Sendiri di Rumah

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, mengatakan aksi yang melatarbelakangi Soleman membunuh temannya berawal dari salah paham. “Motifnya karena miras dan terjadi salah paham. Selama ini, kami sudah memeriksa dua saksi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya