SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian berjaga di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/4/2022). Volume kendaraan arus mudik Tol Trans Jawa Batang-Semarang dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Kalikangkung menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-5 Lebaran hingga pukul 16:00 WIB terpantau lancar terkendali. ANTARA FOTO/Aji Styawan/YU

Solopos.com, JAKARTA–Mulai 1 Juli 2022, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. secara resmi memisahkan pengelolan Jalan Tol Trans Jawa setelah proses spin off PT Jasamarga Transjawa.

Pemisahan tersebut menjadi salah satu upaya untuk bisa lebih mengoptimalkan operasionalnya.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan bahwa pemisahan operasional Jasamarga Transjawa Tol merupakan inisiatif strategis yang dilakukan perseroan.

Menurut dia, berhasilnya proses spin off tersebut tak terlepas atas dukungan dari seluruh pemangku kepentingan terkait yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Subakti menambahkan dalam jangka panjang prospek pertumbuhan Jalan Tol Trans Jawa akan sangat baik, dengan potensi lalu lintas yang diproyeksikan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Innova Seruduk Truk Tronton di Jalur Tol Sragen, Begini Kronologinya

Hal itu akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Jasa Marga, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi negara, para pemegang saham, dan stakeholder lainnya.

“Dengan pemisahan ini, pengelolaan ruas Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 676 kilometer diharapkan dapat lebih optimal, dengan pengoperasian yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pelayanan kepada para pengguna jalan tol,” ujar Subakti dalam keterangan resminya yang dikutip pada Sabtu (9/7/2022).

Sementara itu, Seketaris BPJT Kementerian PUPR Triono Junoasmono menyampaikan dengan adanya pemisahan empat ruas jalan tol dan sembilan badan usaha jalan tol (BUJT) merupakan langkah awal untuk meningkatkan pembiayaan atau equity fund raising dari Jasa Marga sebagai BUMN yang bergerak di industri jalan tol.

“Jalan Tol Trans Jawa milik Jasa Marga Group yang dikelola oleh PT JTT mencapai 676 kilometer, dimana ini merupakan 54% dari ruas tol keseluruhan milik Jasa Marga Group, atau sebesar 27% dari total seluruh jalan tol di Indonesia. Tidak hanya dari nilai bisnisnya saja, tentu saja kita juga tetap harus memperhatikan peningkatan kualitas dan pelayanannya,” jelasnya.

Senada dengan Triono, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II Kartika Wiratmojo dalam sambutannya mengucapkan apresiasi kepada Jasa Marga yang selama 2 tahun pandemi masih tetap bisa menjaga kualitas layanan dan kesehatan keuangannya, bahkan bisa membukukan laba.

Baca Juga: Menteri PUPR Minta Asosiasi Jalan Tol Selesaikan Proyek Sebelum 2024

“Tentunya corporate action yang dilakukan kali ini bertujuan menjaga kondisi keuangan Perseroan, spin off PT JTT ini merupakan suatu inovasi keuangan yang dapat memberikan ruang untuk bisa mengerjakan ruas-ruas yang saat ini membutuhkan pembiayaan. Tentunya kita harapkan, dengan pemisahan ini dapat memberikan kita multi financing yang dapat menjadi modal untuk Jasa Marga dan ekuitas untuk pengembangan kedepan,” imbuh dia.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Ini Alasan Jasa Marga Pisahkan Pengelolaan Jalan Tol Trans Jawa

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya