Solopos.com, WONOGIRI -- Isolasi lokal diterapkan di Dusun Gedawung, Desa Saradan, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, mengingat ada sejumlah warga terpapar Covid-29. Pos penjagaan dan pos logistik didirikan di jalan masuk dusun.
Diberitakan sebelumnya, Dusun Gedawung menerapkan isolasi lokal karena ada warga terpapar Covid-19 yang bermula dari menghadiri hajatan ke Kudus. Klaster hajatan dari Kudus juga terjadi di Kecamatan Paranggupito.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kepala Desa Saradan, Suparjo, mengatakan isolasi lokal yang diterapkan di Gedawung bertujuan untuk mengawasi warga yang akan berpergian atau keluar-masuk dusun.
Baca juga: Ada yang Meninggal, Satgas Covid-19 Wonogiri Tetap Bolehkan Isolasi Mandiri di Ruma
Menurut dia, jalan masuk ke Gedawung dibuat satu pintu. Sebenarnya ada sejumlah pintu masuk menuju dusun itu. Sebab jika di perdesaan banyak jalan pintas atau terobosan.
"Jalan-jalan terobosan itu diberi palang. Tujuannya agar warga tidak nekat melintas. Jadi dibuat satu pintu jalan menuju ke dusun. Yang diterapkan tidak seketat lockdown," kata dia saat dihubungi, Jumat (11/6/2021).
Ia mengatakan di jalan utama masuk dusun yang tidak dipalang didirikan pos penjagaan dan pos logistik. Pos pengawasan itu bertujuan untuk mengawasi warga yang keluar masuk Dusun Gedawung.
"Pos pengawas juga bertujuan untuk mengawasi warga yang menjalani isolasi mandiri kedapatan keluar rumah. Kebetulan yang terpapar Covid-19 berada di satu RT," ungkap dia.
Baca juga: 7 Warga Paranggupito Wonogiri Positif Covid-19, Masuk Klaster Hajatan Kudus
Suparjo menuturkan pos penjagaan itu dijaga oleh warga dan sukarelawan secara bergiliran. Mereka bertugas mencatat warga yang keluar-masuk dusun selama isolasi lokal diterapkan di Gedawung.
Bantuan Logistik Berdatangan
Sementara itu, lanjut dia, pos logistik didirikan untuk memberi bantuan logistik bagi warga yang isolasi mandiri. Logistik itu datang dari pemerintah desa. Di sisi lain, banyak bantuan logistik dari luar desa yang saat ini terus mengalir.
"Kami menerapkan itu untuk mengantisipasi, bukan menakut-nakuti warga. Agar ada kewaspadaan dengan situasi yang berkembang saat ini. Kami juga sebisa mungkin agar warga yang isolasi mandiri tidak tekanan psikis," kata Suparjo.
Baca juga: 1 Dusun di Baruretno Wonogiri Lockdown Akibat Warga Jagong ke Kudus Kena Covid-19
Sementara itu, warga Paranggupito yang terpapar Covid-19 dari klaster menghadiri hajatan di Kudus berasal dari Desa Ketos. Ada delapan warga Ketos yang terpapar Covid-19.
Kepala Desa Ketos, Sukatno, delapan warga yang terpapar Covid-19 itu tersebar di tiga dusun yakni Tlahap, Blimbing, dan Ngranti. Seluruh kebutuhan logistik warga yang terpapar Covid-19 itu dicukupi oleh pemerintah desa.
"Selama karantina, pemerintah desa mengawasi secara ketat. Selain itu segala program yang telah diperintahkan Bupati telah dijalankan Pemdes Ketos," kata Sukatno.