SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SRAGEN — Tingginya angka kemiskinan di Sragen yang mencapai 13,83% pada 2021 membuat Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengambil kebijakan membuat pilot project tuntas kemiskinan satu desa per tahun.

Kebijakan tersebut disampaikan Bupati dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Pendapa Sumonegaran Rumdin Bupati Sragen, Selasa (22/3/2022). Yuni, sapaan akrabnya, menargetkan angka kemiskinan turun dari 13,83% menjadi 12% pada 2023.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Angka kemiskinan Sragen itu masih lebih tinggi dibanding angka kemiskinan rata-rata di Jawa Tengah. Untuk mencapai itu kami akan menentukan pilot project satu desa untuk dientaskan bersama-sama. Kalau anggaran dibagikan ke kantong-kantong kemiskinan di 20 kecamatan itu tidak efektif. Lebih baik satu desa dituntaskan pengentasan kemiskinannya secara bergotong-royong mulai 2022 ini,” jelasnya.

Baca Juga: Bupati Sragen Kumpulkan Petugas Survei Susenas, Ingin Kemiskinan Turun

Dia menerangkan jika Pemprov Jateng melakukan pendampingan satu desa satu organisasi perangkat daerah (OPD), maka Sragen menyelesaikan kemiskinan satu desa bersama-sama. Dia mengatakan semua lini dan sektor bersama-sama memiliki program pengentasan kemiskinan di satu desa itu. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah milik NU (Lazisnu) dan Muhammadiyah (Lazismu), serta tokoh masyarakat semua bergerak dan berkontribusi.

Berdasarkan data kemiskinan di Badan Pusat Statistik (BPS) Sragen, angka kemiskinan saat awal Bupati Yuni menjabat di 2016 mencapai 14,38%. Ini merupakan angka tertinggi dalam rentang waktu 2016-2021. BPS menyebut angka kemiskinan tersebut turun secara bertahap mulai 14,02% pada 2017, 13,12% di 2018, 12,79% di 2019, kemudian naik lagi pada 2020 menjadi 13,38% dan 13,83% pada 2021.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Sragen Naik, Ketimpangan Semakin Melebar

Dengan angka sebesar itu, Sragen berada di urutan kedelapan daerah dengan jumlah kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah. Jumlah warga miskin berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) mencapai 376.308 jiwa atau 134.670 rumah tangga miskin (RTM). Semetara berdasarkan pendapatan kabupaten/kota di Jawa Tengah 2021, pendapatan perkapita yang berada di garis kemiskinan itu untuk wilayah Sragen hanya Rp363.349.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya