SOLOPOS.COM - Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjenguk Kabag Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali yang menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, akibat dikeroyok oknum ormas PP (Pemuda Pancasila) dalam demo anarkis, Kamis (25/11/2021). (Istimewa/Suara.com)

Solopos.com, JAKARTA — Seorang anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) berinisial RC ditetapkan sebagai tersangka kasus pemukulan terhadap Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali, saat unjuk rasa yang berakhir ricuh, Kamis (25/11/2021) sore.

“Satu orang ditetapkan sebagai tersangka karena pemukulan terhadap Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, Pasalnya 170 KUHP,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan seperti dikutip Suara.com, di Jakarta, Jumat (26/11/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat ini, kata Zulpan, tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif. Tak tertutup kemungkinan ada tersangka lain dalam kasus pengeroyokan ini.

“Karena dari rekaman yang kami miliki hasil kejadian di lapangan saat terjadi pemukulan anggota Polda Metro Jaya itu dilakukan tak sendiri,” ujar Zulpan.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap 21 orang dalam demo berujung kericuhan itu.

Sebanyak 15 diantaranya ditetapkan sebagai tersangka atas kepemilikan senjata tajam.

Baca Juga: Kondisi Terkini Perwira Polisi yang Dikeroyok Anggota Pemuda Pancasila 

Para tersangka tersebut dipersangkakan Pasal 2 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam.

Satu orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan lantaran terlibat pengeroyokan dengan persangkaan Pasal 170 KUHP.

Sedangkan lima orang lainnya kemudian dipulangkan karena tidak terlibat tindak pidana.

Dalam penangkapan 15 anggota PP itu polisi juga menemukan dua butir peluru tajam kaliber 38 revolver. Polisi akan mengembangkan penyelidikan terkait dugaan kepemilikan senpi tersebut.

Seperti diberitakan, unjuk rasa organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila (PP) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/11/2021), berakhir ricuh. Bahkan aksi demo itu berujung pada pengeroyokan seorang perwira polisi berpangkat AKBP oleh anggota Pemuda Pancasila.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Tubagus Ade Hidayat, menyebutkan korban pengeroyokan itu adalah anggota polisi berpangkat AKBP. Korban merupakan Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali.

“Jumlah korban cuma satu orang,” kata Tubagus, dikutip dari Liputan6.com, Kamis (25/11/2021).

Akibat pengeroyokan itu, Tubagus mengaku, perwira polisi itu harus dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mendapatkan perawatan. Hasil visum menyebutkan AKBP Dermawan mengalami luka pada bagian kepala akibat benda tumpul.

Baca Juga: Diburu, Massa Pemuda Pancasila yang Keroyok Perwira Polisi 

“Bukan [dibacok], dipukul bagian kepala belakang sampai mengeluarkan darah. Hasil visumnya seperti itu,” terang dia.

Aksi penganiayaan yang dialami AKBP Dermawan Karosekali ini bahkan terekam kamera video. Dalam video itu, terlihat aksi brutal oknum Pemuda Pancasila yang melakukan pengejaran terhadap AKBP Dermawan yang turut mengawal jalannya aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR itu.

Saat melakukan pengawalan tersebut, tiba-tiba sejumlah oknum Pemuda Pancasila menghampiri AKBP Dermawan. Korban berupaya menghindar sehingga terus dikejar-kejar. Setelah tertangkap, perwira polisi itu langsung dihujani pukulan bertubi-tubi.

Marah

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo, yang melihat anak buahnya dipukuli dan dikeroyok massa Pemuda Pancasila pun langsung tersulut emosinya.

“Siapa yang pukul anak buah saya? Sini…kalian sini. Saya komandannya. Siapa yang pukul anak buah saya?,” teriak Sambodo di tengah kerumunan massa, dikutip Okezone.com.

Sambodo meluapkan marahnya ke arah mobil komando Pemuda Pancasila. Ia pun terlihat geram seraya mengacungkan telunjuknya ke arah mobil pengeras suara.

Melihat Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo marah, salah satu anggota Pemuda Pancasila seperti tidak takut.

“Jangan kasar dengan kami, Pak,” teriak anggota Pemuda Pancasila itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya