SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa kendaraan dari wilayah perbatasan yang akan masuk Jateng melalui Cemara Kandang, Tawangmangu, Karanganyar. Foto diambil Sabtu (15/5/2021). (Espos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 1.762 kendaraan menggunakan pelat nomor luar Jawa Tengah masuk ke Kabupaten Karanganyar selama operasi Ketupat Candi Kamis hingga Senin (6-17/5/2021). Dari jumlah itu, sebanyak 286 kendaraan diminta putar balik karena berbagai alasan.

Solopos.com menghimpun data tersebut dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Karanganyar, Selasa (18/5/2021). Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla, melalui KBO Satlantas Polres Karanganyar, Iptu Anggoro Wahyu Setiabudi, menuturkan data tersebut dihimpun dari delapan pos pengamanan selama operasi Ketupat Candi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Deg-Degan Bupati Karanganyar Tiap Hari Lihat Laporan Covid-19, Berharap Kasus Turun Juni

“Kami juga melaksanaan kegiatan tes swab antigen selama 12 hari. Lokasinya di pos penyekatan Cemara Kandang dan empat exit tol. Kami melakukan tes swab antigen terhadap 245 orang. Mereka dipilih secara acak. Hasil tes semua negatif,” kata Anggoro saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Selain mendata jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Jawa Tengah, Satlantas Polres Karanganyar juga mendata sejumlah kejadian selama operasi ketupat candi 12 hari tersebut. Beberapa di antara terkait pelanggaran lalu lintas. Angka pelanggaran lalu lintas meningkat apabila dibandingkan momen serupa tahun lalu.

“Secara umum situasi aman, kondusif, lancar. Tidak ada kejadian menonjol. Tetapi memang pelanggaran lalu lintas ini meningkat. Tahun lalu nol kasus karena awal pandemi sehingga masyarakat dilarang bepergian. Tahun ini 30 tilang didominasi truk melebihi muatan dan kendaraan melawan arus. Itu berpotensi menyebabkan kecelakaan,” jelas dia.

Berbeda dengan pelanggaran lalu lintas, Anggoro mencatat jumlah teguran yang dikeluarkan petugas selama operasi menurun drastis. Tahun lalu, mereka mengeluarkan 119 teguran sedangkan tahun ini tidak ada sama sekali. Tetapi, Anggoro menyampaikan angka kecelakaan lalu lintas meningkat apabila dibandingkan tahun lalu.

“Laka lantas tahun 2020 itu 27 kasus selama 12 hari. Tahun ini naik menjadi 31 kasus. Dari kasus itu, korban meninggal dunia satu orang pada tahun lalu maupun tahun ini. Kerugian material tahun lalu Rp12,4 juta sedangkan tahun ini Rp11,1 juta. Laka lantas naik karena kan tahun lalu tidak banyak orang bepergian. Rata-rata kasus kecelakaan tabrak samping karena pengemudi kurang hati-hati,” tutur dia.

Baca Juga: Tersenyum Saat Dicegat Prokes, Begini Jawaban Epy Kusnandar

Dari data kecelakaan itu, kasus paling banyak dialami pengendara sepeda motor. Sebaran usia 18 tahun hingga 35 tahun. Rata-rata mereka sudah bekerja. Selain arus lalu lintas, Polres Karanganyar juga mendata jumlah pemudik yang lolos penyekatan di sejumlah titik. Mereka berhasil pulang ke kampung halaman selama operasi Ketupat Candi. Tetapi, mereka terdata oleh Satgas Jogo Tonggo di wilayah masing-masing.

“Selama operasi, kami mendapat informasi 215 orang pemudik di 17 kecamatan di Karanganyar. Babinsa dan bhabinkamtibmas sudah melakukan [tracing, testing, treatment] 3T dan hasilnya negatif Covid-19. Kami tidak bisa mendeteksi mereka masuk lewat mana tetapi terdata Jogo Tonggo,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya