SOLOPOS.COM - Kegiatan bersih-bersih kawasan Sriwedari Solo, Minggu (6/11/2022), diikuti berbagai elemen masyarakat. (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Sedikitnya 1.500 aparat gabungan dari pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkot Solo, anggota TNI-Polri, dan komunitas masyarakat mengikuti kegiatan bersih-bersih di area Taman Sriwedari, Minggu (6/11/2022).

Kegiatan itu bagian dari upaya masyarakat menunjukkan kepemilikan atas Taman Sriwedari sebagai ikon budaya dan kesenian Kota Solo. Pantauan Solopos.com, kerja bakti diawali apel bersama di halaman Gedung Graha Wisata Niaga yang dipimpin Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa sekitar pukul 07.30 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah itu, para peserta menyebar ke berbagai sudut kawasan Sriwedari. Ada yang menebang pohon, membabat rumput, bahkan ada satu alat berat yang dikerahkan untuk merobohkan bangunan bekas warung.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang juga hadir di lokasi mengatakan melalui kegiatan bersih-bersih itu pemerintah ingin menunjukkan keseriusan dalam menyelesaikan kasus sengketa Sriwedari. Kegiatan bersih-bersih bertajuk “Handarbeni Ngopeni Sriwedari“ itu melibatkan instansi pemerintah dan komunitas masyarakat.

Ekspedisi Mudik 2024
Alat berat ikut dikerahkan saat kegiatan bersih-bersih kawasan Sriwedari Solo, Minggu (6/11/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

“Kami ingin menunjukkan ke warga bahwa serius dalam penanganan Sriwedari. Tahun depan, tak cantolke dana untuk pemeliharaan. Proses hukum jalan, pengembangan juga jalan. [Taman Sriwedari] Ini milik kita dan prosesnya berjalan,” katanya, Minggu.

Baca Juga: Resik-Resik Sriwedari Solo Diagendakan 6 November, Gibran Undang Banyak Pihak

Gibran mengaku telah mengantongi desain dan masterplan penataan dan pengembangan kawasan Sriwedari. Proses hukum kasus  tersebut berjalan diiringi penataan kawasan secara bertahap.

Proses Hukum Sengketa Sriwedari Diharapkan Segera Berakhir

Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan kegiatan bersih-bersih bagian dari rasa memiliki masyarakat Solo atas kawasan Sriwedari. Teguh meminta para peserta melakukan kerja bakti secara ikhlas.

Dalam kesempatan itu, Teguh meyakini proses hukum kasus tersebut segera berakhir. Sehingga, kawasan Sriwedari bisa dikembangkan dan ditata pada tahun depan. “Rasa memiliki atas Sriwedari harus dijaga sampai titik darah penghabisan,” ujar dia.

Baca Juga: Pepohonan di Eks Joglo Sriwedari Solo Ditebangi, Foksri: Sudah Tak Mirip Hutan

Seperti diketahui, Pemkot Solo memenangi gugatan perlawanan sita eksekusi dengan keluarnya putusan Mahkamah Agung (MA) pada 15 Agustus lalu. Pemkot melalui kuasa hukumnya beberapa waktu lalu juga sudah mengambil salinan putusan MA tersebut di Pengadilan Negeri (PN) Solo.

Sedangkan agenda bersih-bersih kawasan Sriwedari sudah direncanakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sejak Kamis (27/10/2022) lalu. Dengan aksi kerja bakti besar-besaran itu, Gibran ingin menunjukkan bahwa Sriwedari milik Pemkot.

Selanjutnya Pemkot Solo akan melakukan penataan kawasan tersebut pada tahun depan. Anggaran untuk itu sudah dialokasikan dalam APBD 2023 senilai Rp2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya