SOLOPOS.COM - Ilustrasi air (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Sebanyak 1.456 tangki bantuan air bersih disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sukoharjo ke daerah kekeringan selama 2019 lalu.

Bantuan air bersih ini menjadi yang terbanyak didistribusikan dalam dua tahun terakhir karena musim kemarau panjang tahun lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Inginkan Perubahan, Paguyuban Mantan Kades Merapat Ke Joswi Di Pilkada Sukoharjo 2020

"Hampir 1.500 tangki bantuan air bersih kami salurkan ke daerah krisis air," kata Kepala BPBD Sukoharjo Sri Maryanto kepada Solopos.com, Rabu (22/7/2020).

Dia mengatakan selama ini bantuan air bersih mengalir tidak hanya berasal dari Pemkab Sukoharjo. Ada bantuan dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan swasta, perbankan, dan instansi lainnya.

Pelaku Renovasi Makam Mbah Jonambang Wonogiri Gagal Kembalikan Bentuk Seperti Semula

BPBD juga berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Makmur Sukoharjo--dulu PDAM--dalam penyaluran bantuan air bersih ke daerah terdampak kekeringan.

Biasanya bantuan air yang dikirimkan berisi sekitar 4.000 liter per tangki. Bantuan akan dikirimkan petugas secara bergantian kepada warga.

Perempuan Karyawan Konter Gelapkan HP Hingga Rp40 Juta Sudah Belasan Tahun Bekerja di Singosaren Solo

Dia mengatakan bantuan air bersih disalurkan karena wilayah tersebut mengalami krisis air. Permohonan bantuan air bersih secara resmi disampaikan pemerintah desa setempat ke BPBD.

Tidak Ada Pungutan

"Bantuan air bersih ini gratis. Tidak ada pungutan," katanya.

Pilkada 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Seabrek Tantangan Yang Harus Dihadapi

Dia mengatakan BPBD berkoordinasi pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan pengurus RT/RW untuk penyaluran air bersih di daerah rawan kekeringan Sukoharjo.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan stok air yang dimiliki warga.

Perantau Wonogiri Setuju Surat Keterangan Dihapus Sebagai Syarat Perjalanan

“Beberapa wilayah dipetakan menjadi langganan kekeringan karena berapa di daerah tinggi atau perbukitan, seperti Bulu, Weru, dan Tawangsari. Saat puncak musim kemarau, warga kesulitan mencari air bersih di wilayahnya masing-masing,” katanya.

Seusai Menikah, Agus-Novi Akan Tinggalkan Gudang Angker di Bekas Pabrik Es Jajar Solo

Sumber air seperti sungai dan bendungan mengering. Mereka mengandalkan pasokan air bersih yang disumbang para donatur atau Pemkab Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya