SOLOPOS.COM - Sopir taksi melakukan aksi di Pagelaran Kraton Jogja, Jumat (17/2/2017) pagi. (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

1.200 sopir taksi melakukan aksi protes atas keberadaan taksi online yang dinilai mengancam keberadaan perusahaan mereka

Harianjogja.com, JOGJA – Sekitar 1.200 sopir taksi melakukan aksi protes atas keberadaan taksi online yang dinilai mengancam keberadaan perusahaan mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Aksi demonstrasi dilakukan dengan memarkir taksi di kawasan Jalan Abu Bakar Ali kemudian para sopir berjalan kaki melalui Jalan Malioboro dan berakhir di Alun-Alun Utara Kota Jogja hingga mendekati pintu gerbang Kompleks Kraton, Jumat (17/2/2017) pagi.

Ketua Paguyuban Taksi DIY Sutiman menjelaskan, keberadaan taksi online membuat kekhawatiran para sopir taksi berplat kuning. Karena setiap harinya pendapatan terus menurun bahkan mencapai 90%. Dalam keseharian pihaknya mulai kesulitan mencari setoran karena penumpang lebih banyak diserobot taksi online.

Menurut Sutiman, aksi yang diikuti sekitar 1.200 sopir taksi itu sama sekali tidak menganggu layanan. Karena, selain ada yang aksi, masih ada taksi lainnya yang tetap beroperasi. Aksi dilakukan dengan tertib sebagai puncak kekecewaan para sopir.

Sebelumnya dalam sehari mampu mendapatkan Rp400.000, namun sejak ada taksi online, hanya memperoleh Rp150.000. Padahal, dalam sehari sopir harus setor sekitar Rp200.000. Sehingga nyaris setiap hari harus tombok untuk setoran.

“Saya berharap kepada pemerintah ada solusi terkait persoalan ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya